Topik kita sekarang ialah Kepemilikan dalam Investasi Saham yang Mesti Dipahami. Saham merupakan surat berharga berupa sertifikat sebagai bukti yang menunjukan kepemilikan atas suatu perusahaan.

Nilai Suatu Saham
Nilai dari suatu saham ditentukan oleh hal-hal berikut ini :
- Deviden yang akan diterima oleh investor selama dia mempertahankan saham tersebut
- Penerimaan hasil penjualan kalau dia menjual saham tersebut. Capital gain akan diperoleh jika harga saat menjual saham lebih tinggi daripada harga pada waktu dia membelinya. Capital losses jika harga saat menjual saham lebih rendah daripada harga pada waktu dia membelinnya
Keuntungan Investasi Saham
Keuntungan investasi pada saham atau efek yang bersifat ekuitas yaitu:
- Kenaikan harga saham (Capital Gain), karena: Kondisi ekonomi global dan domestik yang membaik dan Meningkatnya kinerja perusahaan
- Dividen, yaitu bagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham setelah mendapat persetujuan dari RUPS. (dividen tidak selalu dibagikan oleh perusahaan, meski memperoleh keuntungan. Tergantung dari kondisi perusahaan)
Selain yang bersifat ekutitas, berikut beberapa keuntungan dalam berinvestasi atau pemilikan saham :
- Peluang memperoleh hasil yang cukup besar berupa capital gain.
- Memperoleh pembayaran dari dividen
- Bagi saham yang likuid ditransaksikan dengan mudah dipindahtangankan
- Biaya transaksi relatif rendah
- Informasi harga dan pasar tersebar diberbagai media pulbikasi
Risiko investasi pada saham
Ada beberapa risiko ketika berinvestasi dalam bentuk saham, yaitu :
- Tidak memperoleh dividen
- Capital loss
- Risiko likuidasi
- Risiko delisting
Kerugian investasi saham
Selain keuntungan, dalam berinvestasi kita juga memiliki resiko kerugian di antaranya :
- Risiko cukup tinggi termasuk resiko bisnis dan financial, risiko daya beli dan risiko pasar yang dapat berpengaruh negatif terhadap hasil dan dividen.
- Sulit dalam menilai dan memilih saham yang baik karna banyak unsur yang kuat berpengaruh.
- Dividen yield relatif rendah dibanding dengan tingkat bunga, baik bunga bank maupun obligasi.
Kepemilikan dalam Investasi Saham
Berikut presentase kepemilikan dalam investasi saham, yaitu :
a. Kurang dari 20 persen
Perlakuan akuntansi atas investsi dalam saham yang presentase pemilikannya kurang dari 20 persen dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Investasi dalam saham yang tersedia untuk dijual lagi (avilable for sale).
- Investasi dalam saham untuk diperdagangkan (trading).
Menurut PSAK no. 50, investasi yang termasuk dalam kelompok tersedia untuk dijual dapat disajikan sebagai aktiva lancar atau aktiva tidak lancar dalam neraca berdasarkan keputusan manajemen.
b. 20 persen sampai dengan 50 persen
Pemilikan saham dengan jumlah 20 persen – 50 persen akan mencatat investasinya dengan metode ekuitas (equity method). PSAK no. 15 menyatakan bahwa metode ekuitas adalah metode akuntansi yang mencatat investasi saham sebesar harga perolehannya (cost) dan selanjutnya menyesuaikannya dengan perubahan dalam bagian kepemilikan investor atas aktiva bersih perusahaan yang terjadi setelah perolehan.
Laporan laba rugi investor merefleksikan bagian laba atau rugi investor atas hasil usaha perusahaan (investee). Dengan demikian, setiap periode akuntansi harga pokok surat berharga harus disesuaikan dengan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan investee sebanding dengan presentase pemilikannya
c. Lebih dari 50 persen
Jika pemilikan saham investor lebih dari 50 persen dari seluruh saham yang beredar, maka perusahaan investor disebut induk perusahaan. Laporan keuangan induk perusahaan (parent company) harus dikonsolidasikan dengan laporan keuangan investee (anak perusahaan/subsidiary company).
Metode Pencatatan dalam Saham
- Metode nilai wajar
- Metode ekuitas
- Dibuat laporan keuangan yang dikonsolidasikan untuk kedua perusahaan
Sekian informasi mengenai Kepemilikan dalam Investasi Saham yang Mesti Dipahami, kami harap post ini membantu Anda. Kami berharap artikel ini diviralkan supaya semakin banyak yang mendapat manfaat.
Referensi: Investasi Saham