Apakah Anda hobi berkebun atau merawat tanaman? Bila iya, Anda bisa mencoba untuk menjalankan bisnis tanaman hias. Selain bisa menyalurkan hobi juga bisa menghasilkan uang.
Tren Bisnis Tanaman
Bisnis tanaman beberapa tahun belakangan ini jadi tren. Mungkin harga dari beberapa jenis tanaman hias yang membumbung tinggi akan mempengaruhi bisnis ini.
Misalnya jenis Anthurium. Tanaman hias ini tumbuh di Amerika Latin dan saat ini sedang banyak orang cari-cari. Oleh karena itu, jika Anda memang hobi berkebun, terutama merawat tanaman hias, Anda bisa mencoba bisnis tanaman hias.
Mengenai jenisnya, tergantung dari kesukaan Anda masingmasing. Mungkin bisa anggrek, mawar, atau bahkan Anthurium yang sempat naik daun ini. Hanya saja jangan bisnis hanya karena ikutikutan tren. Ingat, suatu waktu pasti ada titik jenuh saat tren ini akan berakhir.
Harus Anda ingat juga, bila akan memulai bisnis tanaman yang saat ini sedang tren, Anda pun butuh waktu. Mulai dari beli indukan tanaman hias samapi jadi bibit siap jual. Di mana waktu yang Anda butuhkan untuk hal tersebut bisa sampai 6 – 9 bulan.
Akan tetapi kalau Anda memang sungguhsungguh cinta mati sama tanaman dan tak peduli dengan trend, kenapa tidak mencoba?
Izin Usaha Tanaman Hias
Berikut adalah perizinan usaha yang harus Anda miliki bagi yang tertarik masuk di dalam jajaran orangorang sukses pedagang tanaman :
- Kartu Tanda Pengenal (KTP)
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Surat Izin Gangguan atau Hinder Ordonantie (HO)
Ada beberapa mekanisme lain bagi Anda yang menginginkan bidang bisnis tanaman hias yang lebih luas lagi. Yakni dengan membuka budidaya tanaman hias di lokasi tertentu.
Berikut ini adalah mekanisme untuk memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk bisnis yang lebih luas. Dengan membawa berkas seperti :
- Akta Pendirian Perusahaan.
- NPWP dan NPWPD (NPWP Daerah).
- Status lahan yang akan Anda pakai harus Anda lengkapi dengan izin lokasi.
- Proyek Proposal atau rencana usaha yang disetujui atau dilegalisir oleh Cabang Dinas Pertanian di Kecamatan setempat.
- Rekomendasi dari Dinas Pertanian setempat yang dilengkapi dengan dokumen AMDAL sesuai ketentuan yang berlaku.
SIUP ini berlaku untuk 5 (lima) tahun dan bisa Anda perpanjang lagi.
Simulasi Bisnis Tanaman Hias
Berikut contoh simulasi atau analisis biaya memulai bisnis tanaman hias (tahun 2009) :
MODAL AWAL | ||
2 pot indukan tanaman dengan 3 tongkol @ Rp 5.000.000 | Rp | 10.000.000 |
Greenhouse sederhana (bambu, plastik, UV, dan paranet) | Rp | 2.000.000 |
Pot dan peralatan lain | Rp | 1.000.000 |
Total biaya investasi | Rp | 13.000.000 |
MODAL USAHA | ||
Biaya Tetap | ||
Penyusutan pot indukan* | Rp | 3.750.000 |
Penyusutan greenhouse sederhana** | Rp | 750.000 |
Penyusutan pot dan peralatan*** | Rp | 750.000 |
Total biaya tetap | Rp | 5.250.000 |
Biaya Tidak Tetap | ||
Media tanam, pupuk, pestisida | Rp | 1.500.000 |
Biaya tidak terduga | Rp | 1.000.000 |
Total biaya tidak tetap | Rp | 2.500.000 |
Total Modal Usaha | Rp | 7. 750.000 |
PEMASUKAN | ||
Pendapatan: 4.800 x Rp 20.000 | Rp | 96.000.000 |
KEUNTUNGAN DAN BALIK MODAL | ||
Keuntungan = pendapatan – modal usaha = Rp 96.000.000 – 7.750.000 |
Rp | 88.250.000 |
Balik modal kurang dari satu bulan |
Keterangan :
Akumulasi Penyusutan
Butuh waktu 6 – 9 bulan sejak pembelian indukan tanaman hias sampai jadi bibit yang siap Anda jual. Jadi Anda ambil waktu terlama, yaitu 9 bulan. 2 tahun (24 bulan) adalah periode produktif tanaman hias dalam menghasilkan biji.
- Rp 15.000.000 / 24 x 9 bulan*
- Rp 2.000.000 / 24 x 9 bulan**
- Rp 1.000.000 / 12 x 9 bulan***
Pemasukan
Tingkat kegagalan Anda asumsikan 20% (20% x 6.000 = 1.200 biji). Jadi dengan produktivitas 80% menghasilkan 4.800 bibit dengan harga jual @ Rp 20.000.
Baca juga : Memulai Bisnis Garage Sale yang Mudah Anda Lakukan
Demikian informasi terkait dengan buka bisnis tanaman hias secara sederhana, semoga artikel ini berguna untuk Anda. Mohon postingan peluang bisnis untung besar ini kalian bagikan biar semakin banyak yang mendapat manfaat.
Add comment