Anda sudah melakukan pengaturan terhadap keuangan Anda? Pengaturan keuangan ini penting. di mana karyawan bisa kaya bila melakukan pengaturan terhadap keuangan. Simak artikel ini hingga selesai bila mau tahu cara mengatur pengeluaran keuangna bagi karyawan.

Hitung Pengeluaran Anda
Sebagai seorang karyawan, Anda ingin agar terhindar dari masalah keuangan yang sering menjadi momok yang menakutkan. Banyak karyawan yang mengeluh, “bagaimana bisa kaya kalau jadi karyawan terus yang mengandalkan gaji tidak seberapa”.
Jangan takut dan jangan bersedih sebagai seorang karyawan juga kalau Anda bisa pintar dalam mengelola gaji Anda maka Anda juga akan kaya. Setidaknya masalah keuangan yang jadi momok seorang karyawan bisa berkurang.
Sekarang, Anda coba tulis pos-pos pengeluaran keuangan yang biasa Anda lakukan setiap bulan. Misalnya :
- Air
- Listrik
- Telepon
- Sembako
- Pulsa HP
- SPP Anak
- Beli Buku
- Iuran Arisan
- Kursus Anak
- Cicilan Rumah
- Premi Asuransi
- Uang Saku Anak
- Langganan Koran
- Cicilan Kendaraan
- Perawatan Kendaraan
- Buku-buku untuk Anak
- Iuran Sampah & Lingkungan
- Kesehatan (vitamin, dan lain-lain)
- Transportasi (bensin dan parkir/ kendaraan umum)
- Kebutuhan Rumah Tangga (sabun, odol, dan lain-lain)
Hitunglah banyaknya pos pengeluaran yang sudah Anda tulis. Hitung dari atas ke bawah. Sekali lagi, rata-rata setiap bulan pengeluaran Anda mencapai 20 pos, bisa saja lebih. Anggap saja pengeluaran Anda 20 – 25 pos setiap bulannya.
Pertanyaan sederhana terkait mengatur pengeluaran keuangan :
Kalau pengeluaran Anda mencapai 20 – 25 pos setiap bulannya, berapa pos pemasukkan Anda setiap bulan ; satu pos, dua pos Atau tiga pos. Mungkin tiga pos saja sudah sangat bagus.
Banyak di antara Anda tidak menyadari bahwa penghasilan Anda yang hanya 1 – 2 pos setiap bulan harus digunakan untuk membayar pengeluaran yang mencapai 20 – 25 pos. Bahkan, kalau mau jujur, pengeluaran sering kali jauh lebih banyak kalau Anda mempunyai keinginan yang kadang timbul secara mendadak.
Masalah Pengeluaran yang Muncul
Menariknya, karena 1 – 2 pos pemasukan sering kali harus membayar 20 – 25 pos setiap bulan, sejumlah masalah sering muncul yaitu:
- Sering kali tidak semua pos pengeluaran bisa terbayar.
- Kalau terus-menerus Anda ambil setiap bulan, maka tabungan Anda akan habis.
- Karena tidak semua pos pengeluaran bisa terbayar, Anda mulai ngotot untuk tetap membayarnya sehingga terjadilah defisit; uang keluar Anda lebih besar daripada uang yang masuk. Oleh karena itu, Anda sering kali harus mengambil tabungan.
- Hutang. Anda akan menggunakan semua fasilitas hutang yang ada di sekitar Anda untuk menutupi defisit. Kalau hutang Anda sudah banyak, mulailah menjual barang-barang Anda. Kalau barang-barang itu habis, mulailah timbul masalah-masalah yang sangat besar.
Apa saja masalah besar dalam mengatur pengeluaran keuangan? Misalnya yaitu perceraian, percekcokan, harga diri turun drastis, dan sebagainya. Mungkin Anda merasa bahwa harga diri Anda mulai turun sejak Anda mulai menjual barang dan aset untuk menutupi hutang.
“Defisit bisa menyebabkan berbagai masalah, termasuk pertengkaran antara suami istri. Oleh karena itu, cobalah untuk tidak mengalami defisit karena defisit adalah sumber dari segala sumber masalah”.
Kesimpulannya? Jangan sampai ada defisit! Jangan sampai pengeluaran Anda lebih besar daripada pemasukan.
Cara Mengatur Pengeluaran Keuangan
Ada beberapa cara untuk mengatur pengeluaran uang Anda, contohnya sebagai berikut :
- Bedakan kebutuhan dan keinginan
- Pilihlah prioritas terlebih dahulu
- Ketahui cara yang baik dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran
Baca juga : Miliki Harta Produktif Sebanyak Mungkin
Demikian informasi seputar cara mengatur pengeluaran keuangan bagi seorang karyawan, kami harap postingan ini mencerahkan Anda. Tolong post SmartFin ini kalian share supaya semakin banyak yang mendapatkan manfaat.




Add comment