Anda mau menjalankan bisnis menjanjikan di sektor tanaman herbal (agrobisnis)? Bila iya, Anda bisa coba usaha jahe merah. Simak selengkapnya di artikel [permalink]budidaya jahe merah menggunakan polybag[/permalink].
Budidaya Jahe Merah Menggunakan Polybag
Berikut beberapa hal terkait dengan bisnis pembudidayaan jahe merah menggunakan polybag :
Jahe Merah
Budidaya jahe merah menggunakan polybag maupun karung bekas karena relatif lebih cepat. Tingkat kebutuhan jahe merah kian meningkat antara lain sebagai bahan baku produk herbal dan kosmetik.
Budidaya jahe merah dengan polybag bisa langsung panen saat jahe berumur kisaran delapan bulan. Tetapi ada juga yang memilih memanen saat umur jahe merah kisaran satu tahun agar rimpang jahe bisa tua sempurna.
Hasil panenan rimpang jahe sampai umur satu tahun sebagian dapat orang gunakan untuk bibit dengan cara orang semai terlebih dahulu. Tempat penyemaian dapat menggunakan keranjang buah yang telah orang lapisi dengan potongan karung bekas. Agar media tanam tidak banyak keluar dari keranjang.
Rimpang jahe yang sudah tumbuh tunasnya dengan tinggi antara 10 sampai 15 cm. Maka segera Anda ambil dan tanam di polybag tinggi 60 cm dan diameter 40 cm.
Penggunaan Polybag untuk Penanaman Jahe Merah
Menurut Friday Helmy W, budidaya jahe merah menggunakan polybag mempunyai sejumlah kelebihan daripada di lahan langsung maupun memanfaatkan karung bekas. Friday Helmy W adalah pembudidaya jahe merah asal Prapak Wetan Minggir Sleman.
Ketika Anda tanam di lahan langsung petani (pembudidaya) akan repot ketika semakin banyak gulma di sekitar tanaman dan harus rutin membersihkan.
Jika menggunakan karung bekas, banyak yang mempunyai pengalaman kurang awet, misalnya saat umur empat sampai lima bulan sudah sobek. Adapun media tanam yang Helmy gunakan yaitu biasa menyampurkan pupuk kandang, sekam, pasir halus, dan tanah subur.
Jenis sekam yang biasa orang gunakan adalah sekam bakar. Karena ada unsur tertentu yang bisa membantu mencegah serangan hama di media tanam. Kalau menggunakan sekam mentah, kadang masih ada tanaman yang tumbuh dan bisa menjadi gulma.
Setiap satu polybag pengisian media tanam tahap pertama, tingginya cukup 15 sampai 20 cm. Bibit jahe merah yang orang tanam cukup dua batang. Setelah tanaman umur sekitar dua bulan, media tanam ia tambah lagi dengan ketinggian 10 cm. Bisa juga mereka tunggu sampai rimpang jahe ada yang kelihatan di permukaan media tanam.
Umur empat bulan media tanam ditambah lagi dan setelah enam bulan tidak perlu ditambah media tanam lagi sampai masa panen. Penempatan polybag sebaiknya di lokasi yang mendapat sinar matahari antara 60 sampai 70 persen.
Lokasi Penempatan Polybag
Menurut pembudidaya jahe merah lain yang menggunakan polybag yaitu lokasi penempatan. Di mana ketika lokasi penempatan polybag mendapat sinar matahari penuh perlu orang beri paranet di bagian atas agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.
Setiap polybag tinggi 60 cm dan diameter 40 cm biasa orang isi dua bibit tanaman. Sebab kalau orang isi tiga bibit ketika tanaman makin banyak akan umpel-umpelan (terlalu mepet). Setelah orang panen akan mereka dapatkan rimpang antara 1,5 sampai dua kilogram rimpang jahe.
Hasil panenan jahe merah segar umur delapan bulan saat ini dapat orang jual kisaran Rp 8 ribu per kilogram. Lain halnya jika sampai 12 bulan atau sekitar satu tahun, rimpang jahe merah bisa laku antara Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram.
Semakin banyak jumlah tanaman jahe yang orang tanam, otomatis hasil panenan yang orang dapat juga semakin banyak.
Baca juga : Budidaya Ikan Beong yang Menghasilkan
Demikian informasi peluang bisnis tentang budidaya jahe merah menggunakan polybag semoga bermanfaat.
Referensi : Kedaulatan Rakyat