Anda punya mobil yang jarang Anda gunakan? Jika selama ini Anda lebih sering menjumpai deretan mobil rapi di garasi rumah, kenapa tidak menjadikannya sebagai modal untuk bisnis penyewaan mobil (rental mobil)?
Contents
Usaha Rental Mobil
Mobil itu dapat membiayai dirinya sendiri dari uang hasil rental. Biaya mobil yang biasanya dikeluarkan antara lain untuk :
- bahan bakar,
- bayar asuransi, dan
- perawatan.
Lagipula Anda juga masih mendapat keuntungan. Ingat, mobil mengalami penyusutan ketika akan dijual lagi. Apalagi bila mobil tersebut tak dirawat dengan baik. Daripada mobil Anda menganggur dan akhirnya rusak, lebih baik berdayakan saja.
Sebelum memulai bisnis penyewaan mobil (rental mobil), tentukan dulu target pasarnya. Apakah untuk :
- perusahaan asing,
- perusahaan lokal,
- perorangan,
- atau hanya menyediakan untuk mobil pengantin.
Izin Usaha Rental Mobil
Beberapa izin bisnis penyewaan mobil yang harus Anda miliki :
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pemilik atau Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak.
- Izin Sementara Usaha Pariwisata (ISUP) dari Dinas Pariwisata.
- Izin Keramaian dari Kepolisian. Izin ini Anda perlukan karena usaha ini bisa saja berlangsung sampai malam hari, melebihi jam kerja pada umumnya. Izin Keramaian Anda dapat dengan mengajukan permohonan ke Kepolisian terdekat dengan membawa :
- Surat Pengantar dari Kelurahan;
- Fotokopi Kartu Keluarga;
- Fotokopi KTP;
- Formulir permohonan yang Anda isi lengkap.
- HO (Izin Gangguan) ke Kantor Ketentraman dan Ketertiban Wilayah Tingkat II setempat atau mobil pelayanan keliling Undang-Undang Gangguan.
- Surat Keterangan tak keberatan dari lingkungan atau tetangga yang Lurah setempat ketahui.
Tapi, bila bisnis Anda sudah berbadan hukum maka tambahan surat yang Anda butuhkan pada waktu pengajuan mencakup :
- AD/ART perusahaan;
- Akta Pendirian Perusahaan dan fotokopi KTP pengurus;
- Surat Keterangan Kegiatan Usaha dari Lurah.
Simulasi Usaha Rental Mobil
Berikut asumsi biaya untuk memulai bisnis penyewaan mobil (tidak termasuk mobil) :
Modal Awal | ||
Asuransi (1 tahun bayar di muka, untuk 2 mobil) | Rp | 30.000.000 |
Pengeluaran Sebulan | ||
Servis dan perawatan kendaraan | Rp | 6.000.000 |
Gaji 2 sopir dan makan @ Rp 1.100.000 | Rp | 2.200.000 |
Bensin, tol, parkir | Rp | 6.000.000 |
Total pengeluaran sebulan | Rp | 14.200.000 |
Pemasukan Sebulan | ||
Sewa (sudah termasuk bensin, tol, parkir, sopir) | ||
4 x acara pernikahan @ Rp 8.000.000 | Rp | 32.000.000 |
Hari biasa @ Rp 6.000.000 x 30 | Rp | 18.000.000 |
Total pemasukan sebulan | Rp | 50.000.000 |
Keuntungan dan Balik Modal | ||
Keuntungan : Rp 50.000.000 – Rp 14.200.000 = Rp 35.800.000 | ||
Balik modal : Rp 35.800.000 / Rp 30.000.000 = 1 – 2 bulan |
Catatan:
- Wedding sewa per 8 jam Rp 1.500.000 s/d Rp 8.000.000
- Harian sewa per 12 jam Rp 6.000.000 s/d Rp 12.000.000
Tips Bisnis Penyewaan Mobil
Berikut beberapa tips untuk memulai usaha penyewaan / rental mobil :
- Tentukan target pasar.
- Pantau kondisi perekonomian, siapa tahu Anda harus mengubah arah fokus bisnis dan target pasar.
- Asuransikan mobil untuk mencegah hal-hal yang tidak Anda inginkan, misalnya hilang atau rusak.
- Carilah pengemudi yang juga menguasai masalah mesin hingga bisa mengirit biaya servis .
- Tetapkan harga sewa dan cara pembayaran yang jelas.
- Manfaatkan jejaring / network. Dengan adanya jaringan ini Anda bisa menjalin hubungan dengan para pemilik mobil yang bersedia menyewakan mobilnya (berikut pengemudinya) melalui perusahaan Anda. Dengan demikian untuk sementara waktu Anda tidak perlu membeli mobil baru.
Baca juga : Membuka Bisnis Parsel Atau Hantaran
Sekian info mengenai bisnis penyewaan mobil yang aman dan menguntungkan, semoga postingan kali ini berguna untuk kawan-kawan semua. Tolong artikel peluang bisnis untung besar ini kalian viralkan agar semakin banyak yang memperoleh manfaat.
Add comment