Mau melakukan pemisahan antara bisnis dan keluarga? Bila iya, Anda bisa coba [permalink]kiat memisahkan urusan bisnis dan keluarga[/permalink] di artikel ini. Oleh karenanya simak artikel smart bisnis ini hingga akhir.
Bisnis dan Keluarga
Tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa sebagai pebisnis baru akan menghadapi kesulitan dalam memisahkan urusan rumah tangga dengan bisnis. Mungkin jika bisnis tidak berlokasi di rumah, akan lebih memudahkan Anda.
Hanya saat ini banyak bisnis yang pebisnis baru jalankan berpusat di rumah. Selain menghemat biaya sewa ruang kantor, Anda bisa sambil mengasuh anak yang masih kecil.
Nah masalahnya, bagaimana Anda bisa bersikap profesional. Maksudnya adalah bagaimana Anda bisa memisahkan tanggungjawab pekerjaan dengan tanggung jawab rumah tangga. Atau memisahkan urusan bisnis dan keluarga.
Ingat, orang yang bekerja di rumah akan menghadapi lusinan gangguan, mulai dari rewelnya anak-anak, piring-piring kotor di bak cuci, tumpukan pakaian kotor dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selain itu, Anda sebagai masih pemain baru biasanya belum terbiasa sehingga pasti mengalami kesulitan membagi waktu. Padahal bagi pebisnis, waktu adalah aset yang paling berharga.
Oleh karenanya penting bagi Anda untuk “menata” waktu dengan menetapkan prioritas. Memang jika Anda berbisnis di rumah waktu menjadi fleksibel.
Satu yang perlu Anda ingat, meskipun di rumah Anda harus tetap profesional dalam pembagian tanggung jawab bisnis dan urusan rumah. Tetapi tetap penting bagi Anda untuk membuat jadwal dan perencanaan lalu memodifikasikan dengan realitas keseharian tugas dalam rumah tangga.
Kiat Memisahkan Urusan Bisnis dan Keluarga
Beberapa tips yang bisa Anda terapkan salah satunya untuk memisahkan urusan bisnis dan keluarga, yaitu antara lain :
1. Disiplinkan diri sendiri
Kesampingkan bekerja ketika tiba waktunya mengurus rumah dan sebaliknya. Bagaimana caranya? Tetapkan “jam kerja” sendiri ketika tidak mau urusan rumah tangga terganggu.
2. Miliki area kerja terpisah atau tersendiri di rumah
Pastikan area yang Anda pergunakan untuk bisnis hanya untuk bisnis. Jadi dengan adanya area tersendiri ini Anda bisa “menutup diri” dan lebur dalam pekerjaan Anda.
3. Gunakan asisten
Jika Anda masih punya anak kecil, gunakan “asisten” untuk membantu Anda menjaga si kecil sementara Anda sibuk.
Mungkin Anda sengaja berbisnis di rumah agar sekaligus bisa mengurus keperluan anak, tapi Anda juga harus berpikir realistis.
Jika ingin tetap produktif di rumah dan ingin mencapai target yang Anda tetapkan sebelumnya dalam bisnis, Anda tetap memerlukan uluran tangan dari orang lain untuk menjaga si kecil.
Adanya asisten ini jangan membuat Anda menghakimi diri sendiri sebagai ibu yang buruk. Jika memang hari ini Anda tidak bisa menemani si kecil bermain, Anda bisa menggantinya esok hari.
Semuanya bisa Anda kompromikan. Tapi yang pasti konsisten dan pegang komitmen dengan aturan waktu yang Anda buat.
Baca juga : Strategi Penjualan e-Commerce yang Sedang Trend
Sekian informasi seputar kiat memisahkan urusan bisnis dan keluarga], kami harap postingan ini bermanfaat buat Anda. Tolong post tips bisnis ini kalian viralkan biar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.