
Apakah Anda saat ini memegang uang dalam jumlah tertentu? Lalu mau Anda apakan uang tersebut. Di artikel ini kami akan menjelaskan mengenai tujuan memegang uang yang perlu Anda tahu.
Tujuan Memegang Uang
Jika seseorang memiliki atau memegang uang dalam jumlah tertentu maka akan ada tiga kemungkinan. Di mana kemungkinan tersebut berkaitan dengan tujuan orang memegang uang.
Uang tersebut biasanya akan kita pergunakan untuk tujuan :
- transaksi,
- saving, dan
- spekulasi.
Berikut sedikit penjelasan dari ketiga tujuan di atas :
a. Tujuan Transaksi
Tujuan memegang uang yang pertama adalah tujuan transaksi. Ketika menggunakan uang baik dalam bentuk apapun dan uang tersebut kita tukarkan untuk mendapatkan sebuah produk (barang atau jasa). Maka saat itu juga kita dikatakan telah menggunakan uang tersebut untuk tujuan transaksi.
Contoh yang paling sederhana adalah ketika kita membeli :
- makanan;
- minuman;
- perabot rumah tangga;
- memesan tiket;
- membayar iuran bulanan seperti listrik, air, telepon;
- dan sebagainya.
Intinya adalah uang yang kita miliki telah berpindah tangan ke pihak lain. Dan kita memperoleh kepuasan atas apa yang pihak lain tersebut berikan.
Kita akan terdorong untuk melakukan banyak transaksi. Jika merasa yakin bahwa apa yang kita bayarkan itu nilainya seimbang atau lebih kecil dari apa yang akan kita terima. Jika masih merasa ragu tentunya transaksi tersebut akan kita tunda sampai tiba waktu yang tepat di masa yang akan datang (tujuan saving).
Tujuan memegang uang untuk transaksi berkaitan erat dengan sasaran jangka pendek, bahkan instant (saat itu juga). Pada saat harga barang-barang menjadi lebih murah dari biasanya maka akan ada banyak transaksi yang terjadi.
Di satu sisi, transaksi yang sering terjadi akan membuat harga naik kembali hingga mencapai keadaan normal (sebelum terjadinya penurunan). Bahkan cenderung naik melebihi keadaan normal. Inilah yang sering kita sebut dengan hukum permintaan dan penawaran dalam studi ekonomi yang kebenarannya sangat nyata sekali dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi para pelaku bisnis, termasuk di dunia perdagangan saham, gejala-gejala seperti itu haruslah kita perhatikan. Harga sebuah saham akan naik tajam jika diminati atau dibuat seolah-olah diminati oleh banyak investor.
Dan salah satu tugas kita adalah bagaimana membuat dan meyakinkan para investor supaya meminati sebuah saham. Dan juga mengetahui alasan mengapa mereka meminati saham tersebut.
b. Tujuan Saving
Tujuan memegang uang yang kedua adalah tujuan tabungan (saving). Saving artinya menempatkan uang kita simpan guna berjaga-jaga. Yaitu berjaga-jaga untuk berbagai kebutuhan mendesak yang sangat memerlukan uang di masa yang akan datang, misalnya :
- sakit,
- menikah,
- kecelakaan, atau
- bisa juga untuk mencapai sasaran jangka panjang yang tidak mampu kita penuhi saat ini.
Katakanlah untuk membeli barang yang harganya sangat mahal sehingga perlu menabung dulu. Masyarakat dalam memegang uang akan banyak melakukan tujuan saving jika peramalan mereka akan masa depan tidaklah menentu (unforecast).
Semakin tidak menentunya masa yang akan datang maka semakin tinggi persentase saving yang kita alokasikan. Banyak orang beranggapan bahwa saving hanya dapat kita lakukan jika kebutuhan hidup telah terpenuhi secara baik dan masih terdapat kelebihan dana.
Misalnya anggapan orang yang memberikan alasan seperti di bawah :
- Jangankan menabung, untuk makan saja susah.
- Dengan gaji segini bagaimana bisa menabung?
- atau anggapan lainnya.
Penghasilan Bertambah Kebutuhan Meningkat
Kenyataannya dengan bertambahnya penghasilan seringkali bertambah pula kebutuhan yang berujung meningkatnya pengeluaran. Sebelum memiliki mobil kita tak perlu pusing memikirkan :
- biaya perawatan,
- bensin,
- dan sebagainya.
Namun setelah memiliki tambahan uang untuk membeli mobil, kita memerlukan tambahan biaya pengeluaran atas kepemilikan mobil tersebut. Karena itu sebenarnya berapapun penghasilan yang kita miliki, kita perlu mengalokasikannya sebagian untuk saving.
Hal ini untuk menghindarkan diri kita dari hutang yang menjerat di suatu saat yang tak bisa kita perkirakan. Selain sangat pemerintah dan penasihat keuangan anjurkan, saving ternyata sangat berperan dalam perekonomian sebuah negara.
Bisa kita bayangkan jika sebuah negara masyarakatnya tak pernah menabung. Otomatis uang yang negara miliki cenderung untuk dibelanjakan. Yang akhirnya akan meningkatkan permintaan atas produk yang dapat berakibat pada inflasi (kenaikan harga).
Di samping itu lembaga keuangan seperti bank akan kekurangan modal yang dapat mereka salurkan. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan yang ada meminjam ke luar negeri, yang berakibat hutang semakin besar. Inilah yang sedang terjadi di Indonesia. Barangkali kita sedikit berperan dalam hutang yang semakin besar itu.
c. Tujuan Spekulasi
Tujuan memegang uang yang ketiga adalah tujuan spekulasi. Di samping menempatkan dana dalam bentuk transaksi dan saving, orang-orang juga menempatkan dana dalam bentuk spekulasi.
Artinya uang tersebut diinvestasikan dengan harapan akan berkembang dan menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Misalnya dipergunakan untuk :
- membuka usaha,
- berjudi,
- bermain saham,
- valuta asing,
- dan sebagainya.
Masyarakat akan suka berspekulasi jika mereka yakin mereka akan berhasil (menang) dan uangnya akan kembali berkali lipat. Keyakinan ini adalah sesuatu yang wajar dan memang haruslah demikian. Namun, jangan pernah melakukan spekulasi jika tidak yakin akan memenangkannya.
It’s fatal to enter any war without will to win it.
Bisnis ibarat perang. Meskipun kita yakin akan menang namun belum tentu menang. Kita berhadapan dengan banyak pesaing, yaitu orang-orang yang sama seperti kita yang mengharapkan kemenangan.
Persaingan ini menuntut banyak strategi. Apakah itu bermain saham, membuka usaha, bermain judi, dan sebagainya, strategi sangat diperlukan. Tak heran buku-buku klasik tentang strategi bersaing dan perang seperti The Art of War karya Sun Tzu sangat dianjurkan untuk dimengerti.
Di zaman yang semakin maju dan kompleks seperti sekarang ini, seringkali ketiga tujuan memegang uang ini membaur menjadi satu. Bahkan sangat sulit untuk kita pisahkan. Misalnya :
- Tabungan bank yang pada mulanya adalah saving tetapi dengan adanya pergerakan suku bunga, membuatnya menjadi sarana spekulasi.
- Komputer yang kita beli untuk dipergunakan sehari-hari ternyata bisa juga dipakai untuk usaha jasa pengetikan yang bersifat spekulasi.
- Membeli dan membayar premi asuransi adalah tindakan transaksi yang sekaligus mengandung tujuan saving untuk masa yang akan datang. Ternyata di pasar ada juga asuransi yang bisa dialihkan atau dipindahtangankan yang membuatnya menjadi sarana spekulasi.
Demikian informasi perihal tujuan memegang uang dalam jumlah tertentu, kami harap post kali ini membantu kawan-kawan semua. Mohon post motif memegang uang ini dibagikan biar semakin banyak yang mendapat manfaat.
