Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the broken-link-checker domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/selarask/solehagus.com/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain mythemeshop dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/selarask/solehagus.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Tips Beternak Cucak Rawa bagi Para Pecinta Burung

Tips Beternak Cucak Rawa bagi Para Pecinta Burung

Anda ingin [permalink]beternak cucak rawa sang burung pekicau[/permalink] peliharaan? Bila iya, maka Anda bisa simak artikel ini hingga selesai. Karena artikel ini berisi tips ternak burung pengicau ini.

Tips Beternak Cucak Rawa

Burung Cucak Rawa

Cucak rawa (cucakrawa) adalah salah satu burung pekicau atau pengicau. Burung ini juga dikenal dengan sebutan berbeda di setiap daerah. Di antaranya yaitu :

  • cucak rowo / cucakrowo (Jawa),
  • cangkurawah (Sunda), dan
  • barau-barau (Melayu).

Tips Beternak Cucak Rawa

Banyak orang yang menyukai burung cucakrawa sebagai salah satu burung peliharaan. Anda juga salah satu pencinta cucak rawa? Kiat-kiat berikut ini pasti akan sangat bermanfaat bagi Anda yang ingin beternak cucak rawa.

1. Pilih Induk Berkualitas

Pilihlah induk yang berkualitas baik untuk memulai beternak cucak rawa. Suara dan nadanya bagus, volume dan iramanya baik, daya jelajahnya jauh, tidak mempunyai cacat, sehat, dan siap kawin.

2. Perhatikan Ciri Fisik

Dalam menentukan jenis kelamin, perhatikan ciri­-ciri fisik. Burung cucakrawa jantan

  • berkepala bulat,
  • warna bulu lebih tua dan tampak ada belahan bulu,
  • bulu di rahang lebih putih dan bersih,
  • bulu di punggung dan sayap lebih abu­-abu dan bergaris hitam putih lebih nyata.
  • ekornya lebih panjang dan menyatu,
  • paruh lebih kokoh, tebal, kuat, dan melengkung, serta
  • garis warna hitam di bawah mata tampak lebih jelas.

Sedangkan, burung cucakrawa betina

  • berkepala lebih datar,
  • warna bulunya lebih lembut dan tak terdapat belahan bulu,
  • bulu rahang lebih kotor dan terlihat putih keabu-­abuan,
  • garis-­garis hitam putihnya kurang jelas,
  • ekornya lebih pendek, dan sedikit mengembang,
  • bagian paruh lebih pipih dan terlihat cantik, serta
  • garis hitam di bawah mata dihiasi dengan warna yang lebih cerah.
3. Usia Indukan

Usia induk yang baik untuk penangkaran adalah 2 tahun untuk jantan dan 2,5 tahun untuk betina. Ada kalanya induk jantan dan betina tidak cocok sehingga sering bertengkar.

Untuk itu, carikan pasangan yang serasi. Sehingga saat dikawinkan tidak menimbulkan pertengkaran.

4. Ukuran Kandang

Ukuran kandang yang ideal bagi burung cucakrawa adalah 2,5 x 1 m, 5 x 2 m. Dindingnya dibuat dari kawat kasa berukuran sedang.

Kandang sebaiknya dicat dan diter supaya tahan lama. Buatlah parit kecil untuk menghindari gangguan semut.

Sebaiknya, buatlah dua pintu berukuran besar dan kecil. Pintu ukuran besar untuk keperluan membersihkan kandang serta merawat dan menangkap anak burung maupun induknya.

Agar burung bisa bertengger, buatlah kayu dan ranting yang mirip ranting di pepohonan. Perhatikan pula tempat makan, minum, kolam berenang, dan sarana penetasan.

Siapkan pula beberapa rumput dan serat-­serat karena burung cucakrawa sering kali membuat dan menata sarang sendiri.

5. Perhatikan Makanannya

Selain makanan buatan, sediakan pula buah­buahan, serangga, jangkrik, belalang, dan ulat. Jangan lupa, sediakan air minum yang cukup.

6. Atur Perkawinan

Perkawinan biasanya dilakukan pada bulan Juli­ – Agustus. Setelah telur menetas, perhatikan pakan untuk anak-­anak burung, harus lebih lembut dan lebih lunak. Makanan selanjutnya disesuaikan dengan usia.

7. Latih dengan Serius

Untuk menghasilkan burung dengan ocehan yang merdu, Anda perlu melatihnya secara serius dan berkelanjutan.

Baca juga : Tips Beternak Burung Kenari

Sekian info tentang tips beternak cucak rawa bagi para pecinta burung, semoga postingan ini membantu sahabat semua. Mohon artikel tips dan trik ini kalian bagikan biar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.

Referensi : Tips dan Kiat Praktis Sehari-hari, Inayati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Affiliate Marketing Internet Entrepreneur Jualan Online SEO Situs Jualan Situs Klik Traffic Generation Website
Pola Hypnotic Closing
Pola Hypnotic Closing bagi Penjual Online Pemula
Strategi Viral Marketing
Strategi Viral Marketing untuk Mempromosikan Bisnis Online
Rekening Online Paypal
Rekening Online Paypal Alat Pembayaran Global

Hobi

Hewan Peliharaan Koleksi Liburan Olahraga Otofun Seni

Hunian

Bangunan Furniture Kebun dan Tanaman Rumah Tempat Tinggal

Menarik

Kecantikan Kesehatan Motivasi dan Inspirasi Parenting Tips Lainnya Tips Pendidikan

Rumah Tangga

Belanja Fashion Ide Kreatif Peralatan Perlengkapan Tips Rumahan
Meningkatkan Fungsi Otak
Meningkatkan Fungsi Otak secara Alami dengan Berpuasa
Mengurangi Lemak Tubuh
Mengurangi Lemak Tubuh secara Alami dengan Puasa
Manfaat Puasa bagi Manusia
Manfaat Puasa bagi Manusia yang Perlu Diketahui
Menurunkan Berat Badan
Menurunkan Berat Badan lewat Puasa
Vitamin C bagi Ibu Hamil
Pentingnya Vitamin C bagi Ibu Hamil dan Janin
Bahayanya Kotoran Lalat
Bahayanya Kotoran Lalat bagi Kesehatan Manusia
Bahaya Minum Kopi Saat Menyusui
Bahaya Minum Kopi Saat Menyusui
Pentingnya Air dan Oksigen
Pentingnya Air dan Oksigen Bagi Tubuh Manusia

Fauna

Fakta Hewan Hewan Fantastis Hewan Langka Hewan Legenda Hewan Paling Hewan Prasejarah

Sains

Alam Fakta Makanan Flora Manusia Semesta

Sosial

Bangunan Paling Fakta Negara Kehidupan Prasejarah Sejarah Seni Budaya Paling Tokoh

Teknologi

Gadget Komputer
Desa Wisata Kerajinan Kuliner Minat Khusus Seni Budaya Wisata Alam Wisata Religi Wisata Sejarah
Kampung Dinoyo
Kampung Dinoyo Bertumbuh Berkat Keteguhan Pengrajin
Pintu Gua Sigolo-Golo
Pintu Gua Sigolo-Golo bagai Hamparan Surga
Candi Arimbi Gerbang Keraton Majapahit
Candi Arimbi Gerbang Keraton Majapahit sebelah Selatan