Pada kesempatan ini kami akan ulas terkait denganĀ [permalink]tempat hidup kesenian Ondel-Ondel Betawi[/permalink]. Ondel-ondel merupakan ikon Jakarta yang sangat mudah ditemukan ketika terdepat acara-acara besar ataupun kegiatan daerah di Jakarta, khususnya pada warga Betawi. Boneka dengan kerangka yang terbuat dari bahan-bahan ringan ini, selain kaya akan sejarah budaya juga menjadi bagian kehidupan dan menghidupi warga daerah Kramat Pulo.
Kampung Kesenian Ondel-Ondel asli Betawi
Ondel-ondel ini merupakan salah satu pertunjukan rakyat yang istimewa, sebab telah berusia ratusan tahun dan mampu bertahan di era modern seperti sekarang ini. Kesenian yang berbalut erat dengan budaya Betawi ini hingga sekarang masih terus dijaga oleh masyarakat, khusunya di daerah Kramat Pulo, tempat ondel-ondel dibuat dan juga dilestarikan melalui sanggar-sanggar yang ada.
Kampung ondel-ondel merupakan predikat yang melekat pada daerah yang terletak di Pasar Gaplok, Kramat Pulo, Senen, Jakarta Pusat. Tahun 1980-an menjadi awal munculnya ondel-ondel di kampung ini dengan pencetusnya adalah Alm. Mamet yang hingga kini masih dikenal warga setempat sebagai orang pertama pembuat kerajinan ondel-ondel.
Berbagai ukuran jenis ondel-ondel terpajang di Kramat Pulo, mulai dari ondel-ondel berwarna merah dengan kumis tebal dan juga ondel-ondel perempuan berwajah putih yang terlihat tersenyum manis.
Warga di permukiman padat penduduk ini banyak yang menggantungkan mata pencaharian dengan membuat ondel-ondel ataupun mengamen dengan boneka besar tersebut. Warga di sini, sehari-hari memang aktif dalam lingkup kesenian.
Tempat Hidup Kesenian Ondel-Ondel Betawi
Pengrajin ondel-ondel di kampung ini tidak ingin kesenian tersebut hilang. Sehingga tidak hanya memproduksi ondel-ondel sebagai mata pencaharian, beberapa di antara mereka membuat sanggar kesenian sebagai salah satu wadah untuk lebih mengenal budaya Betawi.
Kegiatan di sanggar biasa dilakukan menjelang sore hari, itu pun dilakukan jika tidak turun ke jalan. Pertunjukkan ondel-ondel menyimbolkan leluhur yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa. Selain melestarikan ondel-ondel, terdapat aneka kesenian seperti musik gambang kromong, silat palang pintu, dan festival-festival lenong merupakan hal yang sering mereka lakukan.
Harga Ondel-Ondel Betawi
Harga ondel-ondel lengkap dengan pakaiannya Rp 3,5 juta yang biasanya dipesan dari Probolinggo, Madura, Surabaya, dan wilayah lain di Indonesia. Pembuatan ikon Jakarta ini, diawali dengan pembuatan kerangka ondel-ondel dari bahan bambu, kawat bendrat, dan ijuk. Tinggi ondel-ondel 1,5-2 meter.
Selain kerangka, ondel-ondel juga membutuhkan topeng, baju, dan hiasan bunga-bunga di bagian kepala. Total masa pengerjaan 3-7 hari. Para pengrajin membuat ondel-ondel dengan ilmu pengetahuan yang diturunkan dari orang tuanya.
Sejarah Kesenian Ondel-Ondel Betawi
Pada zaman dahulu, saat pertama kali dilakukan pembuatan ondel-ondel, membutuhkan proses dengan beragam sesajen berisi rujakan tujuh rupa, bubur merah putih, bunga tujuh rupa, asap kemenyan, dan lainnya. Begitu pun saat ondel-ondel sudah jadi, harus tetap disediakan kemenyan dan sesajen untuk menghindari roh halus bersemayam di dalam boneka raksasa tersebut.
Para pembuat ondel-ondel sengaja membuat kerangka dengan anyaman bambu. Tujuannya agar mudah dipikul dan digerakkan oleh manusia yang menggoyangkannya. Saat dipentaskan, Ondel-ondel pun harus tampil berpasangan. Hal ini dipercaya oleh masyarakat Betawi sebagai bentuk keseimbangan antara kekuatan baik dan buruk.
Ondel-ondel telah resmi menjadi ikon Betawi yang kemudian dikembangakan menjadi miniatur untuk dijadikat souvenir resmi Jakarta.
Di tempat-tempat wisata ataupun pusat perbelanjaan, ondel-ondel akan dipajang dan dijual. Upaya ini dilakukan sebagai langkah untuk memberdayakan perajin ondel-ondel yang selama ini masih menggantungkan penghasilan dengan mengamen.
Sekian info seputar tempat hidup kesenian Ondel-Ondel Betawi, semoga artikel kali ini membantu Anda. Tolong postingan wisata seni budaya Betawi di Jakarta ini diviralkan biar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.
Referensi:
- Wisata Kesenian Betawi
- Menjadi Travelpreneur Sukses