
Kali ini kami akan ulas seputar strategi penjualan e-commerce yang sedang trend saat ini. Inilah strategi penjualan terbaru yang mengandalkan kemajuan teknologi mutakhir yang katanya akan menjadi trend, menyingkirkan strategi-strategi penjualan lainnya.
Strategi Penjualan e-Commerce
E-commerce diperkirakan akan menjadi satu-satunya cara bisnis yang ada di masa depan. Tidak heran di zaman sekarang hampir semua perusahaan berlomba untuk terjun ke dalam bisnis yang berbasiskan internet ini.
Ada sebuah lelucon yang sekaligus menekankan betapa dunia bisnis bergerak cepat dan pentingnya bisnis ala dot com ini. Di negeri Cina, tepatnya di depan halaman Tian An Men, ada seorang pengemis yang meminta-minta uang kepada setiap orang yang lewat.
Pengemis ini membawa sebuah poster yang menunjukkan betapa dirinya membutuhkan uang. Setiap hari dari pagi sampai petang pengemis ini terus meminta dan memohon, namun tak pernah ada orang yang memberi.
Akhirnya datanglah seorang bapak tua menghampiri si pengemis seraya berkata, “Hei anakku, zaman telah berubah. Jika engkau ingin mendapatkan banyak uang maka tambahkanlah di akhir tulisan di postermu itu “.com” (dot com).
Begitu anjuran ini dilaksanakan, berbondong-bondong orang datang menyumbang dan menyatakan ingin bergabung dengan pengemis itu.
Beberapa lama waktu berselang, bapak tua ini kembali bertemu dengan si pengemis. Kali ini si pengemis sudah tampak beda. Penampilannya mulai keren dan kelihatan bonafid.
“Anakku, kalau Anda benar-benar ingin kaya, segeralah tambahkan “e-” di depan tulisan postermu itu”. Ternyata benar, semakin banyak orang yang datang menanamkan uangnya pada pengemis ini.
Dan inilah salah satu strategi penjualan e-commerce yang bisa dilakukan.
Bisnis e-Commerce butuh Sumber Daya
e-commerce atau perdagangan elektronik dengan B2B atau B2C sangat menjanjikan di masa yang akan datang. Namun untuk sukses menjual di era cybertrade tersebut bukanlah hal yang mudah.
Diperlukan strategi penjualan e-commerce dan perangkat teknologi komputer canggih. Baik software, hardware maupun sumber daya manusia yang tentunya sangat mahal harganya.
Jika Anda berniat terjun menjual ala e-commerce, Anda harus berpikir dua kali lebih keras daripada menggunakan strategi penjualan yang telah ada.
Sampai saat ini perusahaan dot com yang hadir di Indonesia belum ada yang untung meskipun modal yang dikeluarkan sudah sangat banyak.
Meski demikian mereka tetap bertahan agar dapat memenuhi persyaratan Bapepam untuk dapat go public masuk bursa. Mereka yakin akan untung besar dan dimintai banyak investor.
Inilah yang membuat Lippo Life mengganti nama menjadi Lippo e-Net dan kena sanksi Bapepam. Sungguh menggiurkan bisnis “e-” yang satu ini.
Satu hal yang mesti diingat dalam membuka usaha (apa saja) yakni jika seorang pelanggan kembali memesan produk untuk kedua kalinya.
Ini berarti tanda-tanda usaha tersebut akan maju. Namun jika seseorang membeli produk kita dan tak pernah kembali lagi, bersiap-siaplah untuk meningkatkan customer satisfaction atau bangkrut.
Baca juga : Kiat Pemasaran yang Efektif untuk Bisnis
Sekian info tentang strategi penjualan e-commerce yang sedang trend saat ini, kami harap post kali ini membantu kawan-kawan semua. Mohon post ini dishare supaya semakin banyak yang mendapatkan manfaat.
Referensi: Membaca Saham, Ali Arifin
