Pembahasan kita sekarang ialah [permalink]Monumen Gubernur Suryo Mengabadikan Ketegasan Sang Pemimpin[/permalink]. Pada hamparan tanah yang luas, tepatnya berada dalam kompleks Taman Apsari yang berlokasi di seberang jalan Gedung Grahadi Surabaya, terdapat patung yang berdiri tegak dengan kedua tangan berada di samping badan dengan mengenakan pakaian safari dilengkapi kopiah.
Monumen Gubernur Suryo Pemimpin Pertama Jawa Timur
Pahatan batu tinggi tersebut adatah replika dari Gubernur Suryo yang menjadi pemimpin pertama Jawa Timur yang hanya menjabat selama tiga tahun (1945-1948). Jauh dari kesan seram, lokasi patung sang gubernur ini berdiri sering menjadi tempat berkumpul semua kalangan umur.
Adanya taman bunga yang asri dan terawat, patung dikelilingi air mancur sehingga menjadikan suasana sejuk, menjadi daya pikat khalayak untuk melepas penat.
Tempat ini biasa dikenal dengan Monumen Gubernur Suryo yang didirikan sebagai bentuk penghormatan sebab menjadi korban dalam pemberontakan di Madiun tahun 1948. Di bawah monumen, terdapat prasasti bertuliskan,
“berulang kali kami telah diberitahu bahwa lebih baik jatuh berkeping-keping daripada dijajah lagi. Dan sekarang dalam menghadapi ultimatum Inggris, kita akan berpegang teguh untuk menolak ultimatum”.
Pernyataan tersebut dikeluarkan ketika Inggris berupaya menekan warga Surabaya agar menyerahkan senjata pada 9 November 1945. Namun, Suryo menolak sehingga membuat Inggris menjadi geram dan berujung genjatan senjata.
Fasilitas di sekitar Monumen Patung Gubernur Surya
Awalnya, Taman Wisata Monumen Gubernur Suryo hanya berupa sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang jasa gubernur, Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo. Lokasi ini menjadi bagian akan kisah bersejarah yang selayaknya diwarisakan sebab nilai-nilai kepahlawanannya bagi generasi bangsa.
Seiring berkembangnya waktu, monumen yang dibangun pada tahun 1975, telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung yang nyaman, di antaranya adalah :
- bangunan pendopo untuk beristirahat,
- taman bermain anak-anak,
- musala,
- toilet,
- kios-kios tempat penjualan makanan dan cendera mata.
Selain itu, juga terdapat taman burung serta tempat pembibitan jati dan pohon lainnya yang dikelola oleh Perhutani KPH Ngawi, seperti bibit pohon Sawo Kecik, Citradora, Cendana, dan Sono.
Obyek Wisata di Monumen Suryo
Selain mengunjungi Monumen Gubernur Suryo, pengunjung juga dapat menikmati suasana Taman Apsari yang berada dalam satu lingkup dengan monumen. Suasana teduh begitu terasa saat berada di tempat ini.
Pepohonan besar nan rindang tersebar di seluruh taman. Bunga-bunga bermekaran, keunikan dua puluh macam bunga melengkapi taman dengan luas mencapai 5.300 m2.
Terdapat juga arca Budha Mahasobya atau patung Joko Dolog yang merupakan perwujudan dari Raja Kertanegara, Raja Singosari terakhir, Arca lainnya melengkapi keberadaan Budha Mahasobya, seperti patung raksasa, ganesha serta kepala naga.
Konon Arca yang dibual pada tahun 1289 Masehi, berasal dari Desa Kandang Gajah, Trowulan. Kemudian dipindahkan di situs Taman Apsari oleh Residen de Salls (1827). Saat ini, benda bersejarah tersebut berada di sebuah bangunan terbuka.
Lokasi Monumen Patung Gubernur Suryo
Terletak berada di jalur utama Surabaya-Solo, menjadikan Monumen Gubernur Suryo cukup ramai dikunjungi orang. Pada akhir pekan masyarakat Surabaya biasanya mengajak keluarga, saudara atau teman untuk menghabiskan malam. Suasana menjadi ramai ketika anak-anak muda menggelar atraksi seperti skateboard atau break dance di tempat ini.
Saat berada di lokasi tersebut, pengunjung akan disuguhkan dengan panorama keasrian hutan jati dipadu apik tanaman hias yang ada di sekitar bangunan utama monumen patung setinggi 10 meter lebih.
Tidak hanya berwisata sejarah, pengunjung juga dapat menikmati sajian makanan yang tersedia di sejumlah kios. Seperti bakso, mi ayam, nasi soto, nasi rawon, rames, nasi pecel, dan lainnya. Untuk minuman, selain biasa seperti es teh dan kopi, terdapat juga es degan atau kelapa muda yang menjadi andalan di tempat ini.
Untuk mendongkrak pamor Taman Wisata Monumen Guberpur Suryo, pihak KPH Ngawi sebagai. pengelola giat melakukan promosi. Di antaranya dengan membuat pamfet wisata, brosur wisata, dan promosi di website resmi milik pemerintah daerah setempat.
Selain itu, mereka juga menggelar ajang tahunan berupa gerak jalan dengan rute Monumen Suryo-Kota Ngawi yang dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Baca juga: Menikmati Zaman Prasejarah di Kampung Primitif Banyuwangi
Demikian info berkaitan dengan Monumen Gubernur Suryo Mengabadikan Ketegasan Sang Pemimpin, semoga post kali ini mencerahkan teman-teman semua. Kami berharap postingan wisata Monumen Sejarah di Jawa Timur ini dibagikan agar semakin banyak yang mendapat manfaat.
Referensi: Wisata Monumen di Jawa Timur