Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the broken-link-checker domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/selarask/solehagus.com/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain mythemeshop dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/selarask/solehagus.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Menjaga Keberadaan Suku Baduy dengan Tradisi Seba 2021

Menjaga Keberadaan Suku Baduy dengan Tradisi Seba

Pembahasan kita kali ini adalah [permalink]Menjaga Keberadaan Suku Baduy dengan Tradisi Seba[/permalink]. Tradisi Seba telah ada sejak zaman Kesultanan Banten di Kabupaten Serang yang menjadi bagian dari warga Baduy. Prosesi ini merupakan peninggalan dari para leluhur tetua atau yang biasa mereka sebut dengan kokolot dengan ketentuan pelaksanaan sekali dalam setahun. Digelar setelah musim panen, tidak lain memiliki makna untuk mengucap syukur atas nikmat yang diberikan kepada mereka.

Menjaga Keberadaan Suku Baduy dengan Tradisi Seba

Suku Baduy

Masyarakat Baduy (urang kanekes) merupakan kelompok orang yang sangat berpegang teguh pada adat istiadat yang telah ada sejak zamn dahulu. Mereka tinggal di pedalaman desa, yaitu Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Perkembangan zaman yang memungkinkan akan terjadi perubahan dari keturunannya, menjadikan mereka terbagi dalam dua suku, yaitu baduy dalam dan baduy luar. Suku baduy yang dibagi menjadi dua tersebut, memiliki tugas sendiri dalam menjalankan pikukuh karuhun (amanat leluhur).

Pikukuh karuhun inilah yang mereka pegang teguh dalam kehidupan sehari-hari, sebab ini menjadi doktrin yang wajib mereka lakukan. Doktrin yang dimaksud antara lain:

bertapa bagi kesejahteraan dan keselamatan pusat dunia dan alam semesta;

  • memelihara sasaka pusaka buana;
  • mengasuh ratu memelihara menak;
  • menghormati guriang dan melaksanakan muja;
  • mempertahankan dan menjaga adat bulan kawalu;
  • menyelenggarakan dan menghormati upacara adat ngalaksa; dan
  • melakukan upacara seba, setahun sekali.

Menjaga Keberadaan Suku Baduy dengan Tradisi Seba

Seba merupakan menyerahkan hasil tani atau bumi untuk pemerintah setempat sebagai bentuk ketulusan dan keikhlasan semata yang diungkapkan setiap tahun. Rasa syukur menjadi alasan masyarakat baik Baduy dalam maupun luar, sebab mendapat hasil panen yang melimpah ruah. Pelaksanaan tradisi seba berjalan layaknya panggilan jiwa yang tanpa sedikit pun paksaan dari pihak luar. Pihak Baduy menyelenggarakan tradisi ini dengan bergotong-royong membawa hasil tani yang diserahkan kepada Bupati Lebak.

Upacara adat seba merupakan bagian akan pesan untuk pemerintah agar menjaga kelestarian hutan dan lingkungan, serta meminta pemerintah untuk menegakkan hukum dan keadilan demi ketenteraman dan keselamatan masyarakat. Hal lain yang menjadi latar belakang diadakannya kegiatan ini adalah harapan akan perlindungan dari bupati maupun aparat pemerintah daerah agar masyarakat Baduy tetap diizinkan untuk menghuni lahan seluas ribuan hektar, sehingga kejadian akan alih fungsi lahan tidak terjadi kembali.

Dalam suku Baduy, terdapat aturan ketat dalam menjaga alam yang kemudian dibagi menjadi beberapa bagian, seperti untuk pertanian, pemukiman, dan hutan lindung. Penjagaan yang dilakukan oleh warga Baduy menjadikan adanya peraturan dalam pemanfaatan seperti buah-buahan diatur oleh adat dan harus berdasarkan izin dari sesepuh adat.

Perayaan Tradisi Seba

Tradisi Seba menjadi bagian prosesi dari panggilan jiwa yang sangat sakral sebab menjadi bagian akan warisan dari leluhur yang harus diteruskan dari generasi ke generasi. Dalam upacara ini, suku Baduy melakukan perjalanan jauh dengan jarak sekitar 115 kilometer tanpa alat transportasi, melainkan kaki mereka yang mengantarkan hingga tempat tujuan. Beragam hasil bumi dibawa dalam perjalanan untuk diberikan kepada Bapak Gede (kepala pemerintah).

Perayaan Seba Badui biasanya dilakukan setelah warga Baduy menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Di upacara itu, warga Baduy dalam dan Baduy luar akan menempuh perjalanan jauh. Mereka akan berjalan kaki menempuh jarak sekitar 115 kilometer.

Beragam hasil bumi dibawa dalam perjalanan panjang itu. Semuanya, akan disampaikan kepada kepala pemerintah daerah yang kerap disebut Bapak Gede. Perjalanan saat upacara ditempuh selama lebih kurang 12 jam yang tidak kenal panas maupun hujan. Segala cuaca terus dihajar dengan keseluruhan yang ikut adalah kaum laki-laki, sebab perempuan tidak diperbolehkan bergabung.

Mitos dari Upacara Seba

Berdasarkan sejumlah sumber, di balik upacara Seba terdapat mitos yang dipercaya oleh Suku Baduy yakni Bhatara Tunggal sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Bhatara Tunggal diyakini menciptakan bumi yang berawal dari benda besar yang kental dan bening, kemudian melebar dan berangsur-angsur mengeras.

Dalam pembentukan bumi, mereka memiliki keyakinan bahwa semua berawal dari wilayah Baduy yang merupakan bagian inti jagat dan juga Sasaka Pusaka Buana atau pusat dunia yakni Arca Domas. Arca Domas dianggap menjadi tempat berkumpulnya para leluhur yang selalu akan memantau seraya menjaga, anak keturunan suku Baduy. Oleh sebab kepercayaan tersebut, menjadikan masyarakat Baduy sangat menjaga keutuhan lingkungan, kelestarian hutan dan keseimbangan alam agar tidak kualat.

Demikian info tentang Menjaga Keberadaan Suku Baduy dengan Tradisi Seba, kami harap postingan ini bermanfaat buat kalian. Kami berharap postingan wisata budaya baduy ini dibagikan supaya semakin banyak yang mendapatkan manfaat.

Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Affiliate Marketing Internet Entrepreneur Jualan Online SEO Situs Jualan Situs Klik Traffic Generation Website
Pola Hypnotic Closing
Pola Hypnotic Closing bagi Penjual Online Pemula
Strategi Viral Marketing
Strategi Viral Marketing untuk Mempromosikan Bisnis Online
Rekening Online Paypal
Rekening Online Paypal Alat Pembayaran Global

Hobi

Hewan Peliharaan Koleksi Liburan Olahraga Otofun Seni

Hunian

Bangunan Furniture Kebun dan Tanaman Rumah Tempat Tinggal

Menarik

Kecantikan Kesehatan Motivasi dan Inspirasi Parenting Tips Lainnya Tips Pendidikan

Rumah Tangga

Belanja Fashion Ide Kreatif Peralatan Perlengkapan Tips Rumahan
Meningkatkan Fungsi Otak
Meningkatkan Fungsi Otak secara Alami dengan Berpuasa
Mengurangi Lemak Tubuh
Mengurangi Lemak Tubuh secara Alami dengan Puasa
Manfaat Puasa bagi Manusia
Manfaat Puasa bagi Manusia yang Perlu Diketahui
Menurunkan Berat Badan
Menurunkan Berat Badan lewat Puasa
Vitamin C bagi Ibu Hamil
Pentingnya Vitamin C bagi Ibu Hamil dan Janin
Bahayanya Kotoran Lalat
Bahayanya Kotoran Lalat bagi Kesehatan Manusia
Bahaya Minum Kopi Saat Menyusui
Bahaya Minum Kopi Saat Menyusui
Pentingnya Air dan Oksigen
Pentingnya Air dan Oksigen Bagi Tubuh Manusia

Fauna

Fakta Hewan Hewan Fantastis Hewan Langka Hewan Legenda Hewan Paling Hewan Prasejarah

Sains

Alam Fakta Makanan Flora Manusia Semesta

Sosial

Bangunan Paling Fakta Negara Kehidupan Prasejarah Sejarah Seni Budaya Paling Tokoh

Teknologi

Gadget Komputer
Desa Wisata Kerajinan Kuliner Minat Khusus Seni Budaya Wisata Alam Wisata Religi Wisata Sejarah
Kampung Dinoyo
Kampung Dinoyo Bertumbuh Berkat Keteguhan Pengrajin
Pintu Gua Sigolo-Golo
Pintu Gua Sigolo-Golo bagai Hamparan Surga
Candi Arimbi Gerbang Keraton Majapahit
Candi Arimbi Gerbang Keraton Majapahit sebelah Selatan