Soleh Agus

Menentukan Nilai Instrinsik Saham dengan Dua Analisis

Topik kita sekarang yaitu menentukan nilai instrinsik saham dengan dua analisis. Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan investasi. Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang diharapkan.

3 Jenis Nilai Saham

Nilai saham dibedakan menjadi tiga yaitu :

1) Nilai buku (book value) Saham

Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar saham. Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

NB = TE / JSB

Dimana

2) Nilai pasar (market value) Saham

Harga saham di bursa saham pada saat tertentu. Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.

3) Nilai instrinsik (Instrinsic value / Fundamental value) Saham

Nilai sebenarnya atau seharusnya dari suatu saham. Calon investor menghitung nilai instrinsik saham untuk memutuskan strategi investasinya.

Menentukan Nilai Instrinsik Saham

Untuk menentukan nilai instrinsik saham ada dua analisis yaitu :

1. Analisis teknikal (technical analysis) Saham

Menghitung nilai instrinsik dari data perdagangan saham (harga dan volumen penjualan) yang telah lalu. Terdapat pola pergerakan harga saham yang diyakini akan berulang. Analisis ini menggunakan grafik (chart) untuk menemukan pola pergerakan harga saham.

Analsis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu lalu. Analsis ini didasarkan pada argumen bahwa:

Alat analisis pada analisis teknikal adalah didasarkan pada grafik atau chart, sehingga para penganut aliran ini sering disebut chartist.

Catatan Kritis terhadap Analisis Teknikal

Terlepas sejauh mana kita percaya akan pemikiran yang melandasi analisis teknikal, nampaknya jenis analisis ini yang sering dipakai para praktisi di bursa. Dengan demikian para pemodal akan bereaksi sesuai dengan prediksi tersebut, sehingga akhirnya pola tersebut akan hilang, sehingga tidak berpola lagi.

2. Analisis Fundamental

Menghitung nilai instrinsik menggunakan data keuangan perusahaan. Ada 3 analisis dalam analisis fundamental yaitu :

a. Analisis ekonomi dan pasar modal

Terdapat hubungan yang erat antara kondisi ekonomi global dan nasional terhadap kinerja pasar modal suatu negara, apalagi terhadap suatu perusahaan. Menganalisis variabel ekonomi makro suatu negara, seperti: Produk domestik bruto (GNP), Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta asing, investasi swasta, dan tingkat bunga.

b. Analisis industri

Diperlukan untuk memilih industri yang memiliki prospek yang menguntungkan. Beberapa penelitian menyebutkan;

c. Analisis perusahaan

Ada dua pendekatan dalam analisis perusahaan (analisis fundamental)

1) Present value approach (capitalization of income method)

Nilai saham dihitung dengan mendiskontokan arus kas masa depan yang diterima investor (diwakili oleh dividen) -> dividend discounted model

2) Price earning ratio approach

Rasio harga pasar saham terhadap laba. Rasio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga saham dari kelipatan laba yang dilaporkan perusahaan.

PER = Harga per lembar saham / Laba per lembar saham

Dua komponen utama dalam menganalisis perusahaan yaitu Earning per share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER). Kedua komponen tersebut dapat dipakai mengestimasi nilai instrinsik saham. Dividen yang dibayarkan berasal dari earning. Ada hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham.

Demikian informasi seputar menentukan nilai instrinsik saham dengan dua analisis, semoga artikel ini mencerahkan teman-teman semua. Kami berharap post ini dishare biar semakin banyak yang mendapat manfaat.

Referensi: Investasi Saham

Exit mobile version