Di artikel ini kami akan jelaskan terkait dengan [permalink]Masjid Sulthoni Wotgaleh Berbah Sleman Yogyakarta[/permalink]. Kompleks Masjid Sulthoni dan Makam Hastana Wotgaleh Noyokerten Sendangtirto Berbah Sleman, dikelilingi benteng seperti bangunan kraton atau tempat tinggal para pangeran. Halaman masjid cukup luas namun sejuk oleh rimbunnya pohon beringin dan sawo kecik. Di depan pintu gerbang ada papan pemberitahuan bangunan tersebut merupakan cagar budaya.
Masjid Sulthoni Wotgaleh
Masjid tersebut merupakan Masjid Kagungan Dalem di wilayah Negara Agung yang selain berfungsi religius juga sebagai tempat pertahanan rakyat. Masyarakat sekitar menyebut masjid ini sebagai masjid Pathok Negara di sebelah timur. Lokasinya di selatan Bandara Adisutjipto.
Ada 2 kelompok abdi dalem yaitu kelompok masjid atau takmir dan kelompok makam. Sebagian takmir masjid otomatis menjadi abdi dalem karena masjid tersebut merupakan masjid Kraton Yogyakarta. Bukan sekadar memelihara masjid dan makam tetapi juga memelihara cagar budaya. Di belakang masjid terdapat makam Hastana Wotgaleh tempat disemayamkannya Pangeran Parubaya putra Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram Islam (Kotagede).
Pada bulan Ramadhan, kegiatan pengajian anak-anak atau TPA dilaksanakan setiap hari mulai pukul 17.00 ditutup dengan buka puasa bersama. Malam hari dilaksanakan shalat tarawih dan tadarus dan sesudah shalat Shubuh diadakan ceramah keagamaan.
Pada hari-hari biasa, masjid ini banyak didatangi para musafir untuk menunaikan shalat wajib. Setiap bulan Ruwah, digelar tradisi sadranan, yang dikemas menarik hingga menjadi daya tarik wisatawan.
Keberadaan Masjid
Pada waktu didirikan bangunan masjid dan makam berada di tengah-tengah pemukiman warga. Namun pada masa penjajahan Jepang diadakan pelebaran Bandara Adisutjipto. Pada waktu itu rumah-rumah digusur dan dipindahkan ke daerah lain. Tetapi tidak berani menggusur masjid dan makam.
Menurut Humas Kanwil Kemenag DIY, Masjid Sulthoni Wotgaleh masuk dalam data masjid bersejarah. Bangunan Masjid ini berarsitektur Jawa, terdiri dari ruang utama, pawestren dan serambi depan.
Seperti ciri khas pada masjid milik Kraton, dahulu di depan serambi terdapat kolam yang digunakan untuk bersuci, sebelum jamaah masuk masjid, tetapi sekarang, kolam sudah tidak ada lagi karena untuk pelebaran masjid.
Ruang utama masjid berbentuk joglo dengan empat saka guru sebagai tiang utama. Kubah masjid berbentuk mahkota raja dengan hiasan daun keluwih dan gada seperti pada masjid kraton lainnya.
Sekian info berkaitan denganĀ Masjid Sulthoni Wotgaleh Berbah Sleman Yogyakarta, kami harap postingan kali ini bermanfaat buat Anda. Kami berharap artikel wisata masjid di Yogyakarta ini dibagikan agar semakin banyak yang memperoleh manfaat.
Referensi:
- Wisata Masjid di Sleman
- Menjadi Travelpreneur Sukses