Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the broken-link-checker domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/selarask/solehagus.com/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain mythemeshop dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/selarask/solehagus.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Masjid Pathok Negara Mlangi Yogyakarta dan Sejarahnya 2021

Masjid Pathok Negara Mlangi Yogyakarta dan Sejarahnya

Topik kita kali ini adalah [permalink]Masjid Pathok Negara Mlangi Yogyakarta dan Sejarahnya[/permalink]. Satu dari empat masjid pathok negara yang dimiliki Keraton Yogya ini menyimpan nilai sejarah. Pada masa lalu fungsinya sebagai batas nagari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat di wilayah barat.

Masjid Pathok Negara Mlangi Yogyakarta

Sejarah Masjid Pathok Negara Mlangi Yogyakarta

Sebagai masjid milik kraton, arsitekturnya mengikuti gaya Jawa dengan banyak penyangga atau saka yang terbuat dari kayu. Saka masjid berjumlah 16 buah, termasuk 4 saka di ruang utama. Sisi utara ruang utama terdapat tempat khusus shalat bagi jemaah perempuan atau disebut pawestren.

Pada tahun 1985 Masjid Pathok Negara Mlangi dirombak total. Pada perombakan tersebut masjid dibuat dua lantai untuk menambah daya tampung jemaah. Namun pada tahun 2010 Dinas Kebudayaan DIY meminta bentuk bangunan masjid dikembalikan seperti aslinya. Bangunan dua lantai tersebut lalu dirobohkan.

Selain itu, keberadaan kolam yang sempat ditutup akan dibuat kembali mengelilingi masjid. Meskipun sebagian besar bangunan masjid menggunakan bahan baru namun beberapa bagian masih terjaga keasliannya. Di antaranya mustaka yang berbentuk mirip dengan mustaka Masjid Demak.

Di sisi kanan kiri mustaka terdapat hiasan bunga melati berjumlah 17 buah. Di bagian atas terdapat sebuah gada dengan posisi berdiri. Mimbar masjid juga masih asli dengan tangga bertingkat di bagian depan. Bedugnya mempertahankan mempertahankan replika asli. Sekalipun bukan kayu utuh, diameter bedug sama dengan ukuran aslinya yaitu 165 cm.

Makam Kyai Nur Iman

Seperti masjid keraton lainnya, terdapat kompleks makam di sebelah barat Masjid Pathok Negara Mlangi. Di makam ini, disemayam Kyai Nur Iman beserta kerabat keraton lainnya. Kyai Nur Iman yang memiliki nama asli Raden Mas (RM) Sandiyo adalah tokoh penting berdirinya masjid ini.

Sejarah mencatat, Kyai Nur Iman prihatin atas kondisi Kraton Kartasura yang dilanda perpecahan akibat campur tangan Kompeni Belanda yang membantu Susuhunan Pakubuwono III. Saat itu terjadi perang saudara antara adik-adiknya yaitu Pangeran Sambernyowo (RM Said) dan Pangeran Mangkubumi (RM Sujono) sekaligus huru-hara antara etnis Tionghoa dengan Kompeni Belanda yang terkenal dengan Geger Pecinan.

Kyai Nur Iman bersama sahabatnya, Sanusi dan Tanmisani memilih keluar dari benteng kraton untuk dakwah Islam. Singkat cerita, perang saudara tersebut berakhir melalui perjanjian di Giyanti pada tahun 1755 yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Giyanti. Tahun 1766, saat jumenengan Pangeran Mangkubumi menjadi raja bergelar Sultan Hamengku Buwono I, Kyai Nur Iman diberi hadiah tanah perdikan atau tanah bebas pajak.

Tanah tersebut kemudian dijadikan desa sebagai pusat pengembangan agama Islam. Didirikan pula pondok pesantren untuk mulangi atau mengajarkan masalah-masalah keislaman. Bermula dari kata mulangi itulah desa tersebut kemudian dikenal menjadi desa Mlangi, tempat berdirinya masjid ini.

https://www.youtube.com/watch?v=Huv3bQAJfcY

Demikian info seputar Masjid Pathok Negara Mlangi Yogyakarta dan Sejarahnya, kami harap post ini mencerahkan kawan-kawan semua. Tolong artikel Wisata Masjid di Yogyakarta ini disebarluaskan supaya semakin banyak yang mendapat manfaat.

Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Affiliate Marketing Internet Entrepreneur Jualan Online SEO Situs Jualan Situs Klik Traffic Generation Website
Pola Hypnotic Closing
Pola Hypnotic Closing bagi Penjual Online Pemula
Strategi Viral Marketing
Strategi Viral Marketing untuk Mempromosikan Bisnis Online
Rekening Online Paypal
Rekening Online Paypal Alat Pembayaran Global

Hobi

Hewan Peliharaan Koleksi Liburan Olahraga Otofun Seni

Hunian

Bangunan Furniture Kebun dan Tanaman Rumah Tempat Tinggal

Menarik

Kecantikan Kesehatan Motivasi dan Inspirasi Parenting Tips Lainnya Tips Pendidikan

Rumah Tangga

Belanja Fashion Ide Kreatif Peralatan Perlengkapan Tips Rumahan
Meningkatkan Fungsi Otak
Meningkatkan Fungsi Otak secara Alami dengan Berpuasa
Mengurangi Lemak Tubuh
Mengurangi Lemak Tubuh secara Alami dengan Puasa
Manfaat Puasa bagi Manusia
Manfaat Puasa bagi Manusia yang Perlu Diketahui
Menurunkan Berat Badan
Menurunkan Berat Badan lewat Puasa
Vitamin C bagi Ibu Hamil
Pentingnya Vitamin C bagi Ibu Hamil dan Janin
Bahayanya Kotoran Lalat
Bahayanya Kotoran Lalat bagi Kesehatan Manusia
Bahaya Minum Kopi Saat Menyusui
Bahaya Minum Kopi Saat Menyusui
Pentingnya Air dan Oksigen
Pentingnya Air dan Oksigen Bagi Tubuh Manusia

Fauna

Fakta Hewan Hewan Fantastis Hewan Langka Hewan Legenda Hewan Paling Hewan Prasejarah

Sains

Alam Fakta Makanan Flora Manusia Semesta

Sosial

Bangunan Paling Fakta Negara Kehidupan Prasejarah Sejarah Seni Budaya Paling Tokoh

Teknologi

Gadget Komputer
Desa Wisata Kerajinan Kuliner Minat Khusus Seni Budaya Wisata Alam Wisata Religi Wisata Sejarah
Kampung Dinoyo
Kampung Dinoyo Bertumbuh Berkat Keteguhan Pengrajin
Pintu Gua Sigolo-Golo
Pintu Gua Sigolo-Golo bagai Hamparan Surga
Candi Arimbi Gerbang Keraton Majapahit
Candi Arimbi Gerbang Keraton Majapahit sebelah Selatan