Pembahasan kita kali ini adalah [permalink]Kopi dan Air Terjun Menoreh[/permalink]. Di antara ratusan destinasi wisata di Yogyakarta, rupanya masih banyak objek wisata yang tersembunyi, menunggu untuk didatangi. Bagi yang ingin mencoba pengalaman wisata nonmainstream, direkomendasikan tempat yang satu ini untuk dikunjungi. Tempat wisata ini yang berada di wilayah barat Yogyakarta, tepatnya masuk wilayah Kabupaten Kulonprogo.
Kopi dan Air Terjun Menoreh
Di tempat wisata air terjun Menoreh ini terdapat kedai-kedai kopi. Salah satunya sebuah kedai kopi kecil yang yang namanya Kedai Kopi Menoreh Pak Rahmat. Kedai kopi ini terletak di pelosok pedesaan yang asri di wilayah perbukitan Menoreh, jaraknya sekitar 35 km dari Tugu Pal Putih Yogyakarta, arah barat laut, tepatnya berada di Dusun Madigondo, Sidoarjo, Samigaluh, Kulonprogo. Perjalanan ke kedai ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Kira-kira memakan waktu hampir satu jam perjalanan dari Yogya ke kedai ini.
Kedai kopi ini menyatu dengan rumah utama Pak Rohmat, persisnya terletak di belakang rumah, dengan view berbagai tanaman salah satunya tanaman kopi. Kopi yang disajikan merupakan hasil sangrai sendiri yang langsung diseduh dengan air mendidih. Cara penyajian kopi ini memang cerdas, gula pasir dan gula aren menjadi pelengkapnya, sehingga bisa memilih sesuai selera.
Belum lagi, beberapa camilan khas pedesaan yang turut menjadi paket penyajian seperti kacang rebus, geblek, tahu isi, dan singkong rebus berikut saus gula jawa jahe yang siap untuk cocolan, dijamin, membuat siapa saja yang menghadapinya takluk ingin segera mencicipinya.
Sejarah Kopi di Bukit Menoreh
Mengenai sejarah tentang kopi di bukit dan air terjun Menoreh, pemilik kedai menceritakan bahwa kopi di perbukitan Menoreh sejak zaman penjajahan Belanda sudah ada. Belanda sengaja menanami kopi di bukit ini dan hasilnya di bawa ke negerinya.
Oleh, Pangeran Diponegoro proyek tanaman kebun kopi tersebut ditebangi, mungkin karena hasilnya dibawa Belanda ke negaranya. Meski ditebangi, usia tumbuh kopi bisa mencapai 100 tahun. Sehingga wajar bila masih banyak sisa tanaman kopi waktu itu yang tumbuh hingga sekarang.
Untuk diketahui, kopi hasil kebun perbukitan Menoreh termasuk jenis kopi robusta, karena memang ditanam di ketinggian antara 600-650 meter di atas permukaan air laut. Di kedai Pak Rohmat dijual kemasan siap seduh 100 gr. Tersedia pilihan kopi single (biji satu), kopi mantap dan kopi jahe.
Pak Rohmat memberi garansi pada produk kopinya tanpa campuran dan tanpa bahan kimia. Di kedai Pak Rohmat, kopi yang dijual tahan hingga dua tahun, tetapi kalau sudah dibuka bisa tahan setahun dalam toples.
Kedai kopi Pak Rohmat buka setiap hari 24 jam non stop. Sebelum ke kedai ini, ada baiknya pesan tempat terlebih dahulu. Selain kopi, di kedai ini pengunjung juga bisa memesan makanan tradisional khas Menoreh, yakni ayam dan entok bumbu Menoreh dengan nasi jagung, sambal terasi dan sayuran rebung.
Atmosfer pedesaan yang masih perawan
Tidak hanya menikmati kopi dan kuliner sajian khas kedai Pak Rohmat dan kedai-kedai lain yang ada, pengunjung yang gemar outbound bisa menikmati atmosfer pedesaan yang masih perawan dan bisa menjajal menyusuri jalan setapak di pinggiran sungai yang letaknya persis di belakang kedai. Sungai tersebut dangkal yang airnya masih jernih. Jalanan menuju sungai ini juga cukup terjal dan licin.
Di sarankan untuk memakai sepatu atau sendal yang alasnya bertekstur agar tidak terjatuh. Kira-kira berjalan menuruni tebing sekitar 50 meter, maka sampailah di sungai Madigondo. Di sungai Madigondo ini terdapat air terjun Menoreh berketinggian kurang lebih 15 meter yang terbentuk alami akibat aliran sungai yang terhambat batuan padas besar.
Sekian info perihal Kopi dan Air Terjun Menoreh, semoga artikel kali ini membantu Anda. Tolong post wisata alam Kulonprogo Yogyakarta ini dibagikan biar semakin banyak yang mendapat manfaat.
Referensi:
- Wisata Air Terjun di Kulonprogo
- Menjadi Travelpreneur Sukses