Apakah Anda tahu setiap investasi memiliki risiko? Tapi apakah Anda tahu apa saja itu? Di artikel ini akan kami bahas [permalink]jenis resiko investasi yang perlu Anda tahu[/permalink] bila ingin memulai berinvestasi.
Risiko dalam Dunia Investasi
Masalah yang pembuat keputusan investasi hadapi adalah Risiko / Resiko dan Ketidakpastian. Risiko adalah prospek suatu hasil yang tidak kita semua sukai (operasional sebagai deviasi standar).
Resiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang kita harapkan (expected return – ER) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return).
Risiko itu ada jika pembuat keputusan (perencana proyek) mampu mengestimasi berbagai kemungkinan (probabilitas) yang ada. Yaitu kemungkinan yang berhubungan dengan berbagai variasi hasil yang akan kita terima selama investasi. Sehingga dapat disusun distribusi probabilitasnya.
Sedangkan ketidakpastian ada jika tidak memiliki data yang bisa pembuat keputusan kembangkan untuk menyusun suatu distribusi probabilitas. Sehingga harus membuat dugaan-dugaan untuk menyusunnya.
Jenis Resiko Investasi
Berikut ini beberapa jenis risiko yang akan kita hadapi ketika berinvestasi yaitu :
a. Risiko Potensial
Risiko potensial adalah risiko yang jelas-jelas akan investor alami yang berkaitan dengan kerugian berbentuk fisik atau materi jika investasi tersebut gagal. Misalnya Anda membuka bisnis atau usaha seperti toko maka risiko potensialnya adalah :
- rugi,
- bangkrut,
- terbakar,
- dan sebagainya.
Intinya adalah Anda harus mengeluarkan tambahan uang berkaitan dengan risiko tersebut. Jika Anda bermain saham maka risiko potensialnya adalah capital loss dan tidak mendapatkan deviden.
b. Risiko Non-potensial
Risiko non-potensial adalah risiko yang dapat Anda alami tetapi boleh jadi tidaklah begitu berarti dan tidak menyebabkan kerugian materi. Misalnya risiko psikologis seperti :
- stress,
- bosan,
- gelisah,
- waktu yang terbuang percuma,
- dan sebagainya.
c. Risiko Non Sistematik
Risiko non sistematik (Unsystematic Risk) yang juga disebut dengan Diversifiable Risk atau unique risk adalah risiko yang dapat investor (perusahaan) alami. Di mana faktor-faktor pencetusnya berada di lingkungan intern perusahaan itu sendiri atau berada di dalam jangkauan investor.
Risiko-risiko ini seperti risiko akibat :
- konflik intern perusahaan,
- ulah para pesaing,
- perilaku konsumen,
- dan sebagainya.
Yang termasuk risiko non sistematis yaitu :
1. Risiko Bisnis (Business Risk)
Risiko yang timbul akibat menurunnya profitabilitas perusahaan emiten. Atau risiko yang berhubungan dengan bisnis / usaha perusahaan tempat seseorang berinvestasi.
2. Risiko Finansial (Financial Risk)
Risiko yang berkaitan dengan struktur pendanaan.
3. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
Terjadi karena adanya kesulitan dalam menyediakan uang tunai (cash) dalam periode waktu tertentu.
4. Risiko Cidera Janji / Wanprestasi (Default Risk)
Risiko karena peminjam / penerbit instrumen investasi tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran sesuai perjanjikan / kesepakatan pada waktunya. Sehingga membuat suatu investasi tidak ada harganya lagi.
5. Risiko Negara / Politik (Country Risk)
Resiko yang berkaitan dengan kondisi politik suatu negara, misalnya :
- pemberontakan,
- kerusuhan,
- dan sebagainya.
6. Risiko Reinvestment
Resiko yang terjadi pada penghasilan aset keuangan yang mewajibkan suatu perusahaan untuk melakukan reinvest.
Risiko investasi ini dapat kita atasi dengan :
- membentuk portofolio investasi,
- financial strategy,
- melakukan diversifikasi,
- dan sebagainya.
d. Risiko Sistematik
Risiko sistematik (Systematic Risk) yang juga disebut dengan Non Diversifiable Risk adalah risiko yang dapat terjadi dan setiap investor alami. Di mana faktor-faktor pencetus risiko tersebut berada di luar lingkungan intern perusahaan (investor) bahkan di luar jangkauan investor.
Misalnya risiko :
- akibat bencana alam,
- campur tangan pemerintah dalam sebuah kebijakan / peraturan, seperti :
- pajak,
- kuota,
- proteksi,
- perdagangan saham,
- penetapan kurs devisa,
- suku bunga,
- dan sebagainya.
Yang termasuk risiko sistematis adalah:
1. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk)
Risiko yang timbul karena adanya perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar. Sehingga dapat mempengaruhi pendapatan investasi.
2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang (Exchange Risk)
Risiko yang terjadi karena adanya perubahan kurs valuta asing. Contohnya ketika mata uang domestik tengah melemah.
3. Risiko Pasar (Market Risk) / Komoditas
Risiko karena adanya perubahan harga komoditas tertentu. Biasanya terjadi karena fluktuasi harga juga permintaan dan penawaran. Risiko ini juga berkaitan dengan mekanisme pasar di mana investasi kita berada. Misalnya, jika permintaan atas US$ tinggi, maka nilai US$ akan meningkat.
4. Risiko Inflasi (Inflation Risk)
Risiko inflasi atau risiko daya beli. Artinya peluang arus kas dari investasi yang punya nilai lebih rendah di masa depan. Karena adanya perubahan daya beli akibat inflasi. Resiko ini juga berkaitan dengan adanya potensi penurunan riil nilai pokok investasi dan hasil investasi di masa depan.
e. Risiko Investasi Lainnya
Selain investasi di atas ada juga jenis risiko investasi lain yaitu :
- Risiko kredit (credit), berkaitan dengan kredibilitas dalam pelunasan utang. Risiko kredit tinggi berarti stabilitas keuangan investasi tersebut menurun.
- Risiko pajak (tax), berkaitan dengan kewajiban perpajakan yang timbul dari aktivitas investasi yang kita lakukan.
- Risiko bunga (interest rate), berkaitan dengan tingkat suku bunga (Suku bunga menurun : tabungan dan deposito turun; suku bunga naik : harga obligasi turun).
- Risiko karena suatu hal (event), berkaitan dengan keadaan yang tidak dapat kita perkirakan sebelumnya dari sudut pandang ekonomi. Contohnya :
- peledakan bom di BEJ secara langsung mempengaruhi pasar saham, dan
- adanya penemuan yang mengubah standar regulasi suatu produk.
- Risiko investasi dibayar lebih cepat (prepayment), risiko yang investor hadapi dalam kemungkinan mendapatkan pengembalian pokok investasi lebih awal dari jangka jatuh tempo. Sehingga nilai yang investor terima lebih rendah.
- Risiko investasi dibayar lebih lambat, risiko di mana investasi dikembalikan / dibayar lebih lama dari jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya.
- Risiko kesempatan (opportunity), risiko yang terjadi ketika kita menginvestasikan uang pada satu jenis investasi. Kemudian kehilangan kesempatan untuk menginvestasikannya pada jenis investasi lainnya.
Sekian informasi seputar Jenis Resiko Investasi yang Akan Investor Hadapi, kami harap post kali ini bermanfaat buat Anda. Tolong post prinsip investasi ini kalian sebarluaskan biar semakin banyak yang mendapat manfaat.