Sekarang kami akan ulas mengenai [permalink]hati-hati dengan hutang yang kita lakukan[/permalink]. Tahukah Anda perbedaan ngutang dan nabung? Menabung berarti bersusah-susah dulu, bersantai-santai kemudian. Artinya, Anda bekerja keras di depan, setelah itu merasakan nikmatnya di belakang.
Hati-hati dengan hutang yang kita lakukan
Kalau ngutang, berarti Anda bersantai-santai dulu, baru merasakan susahnya di belakang. Sekali lagi, nabung berarti Anda bekerja keras dulu, baru mendapatkan nikmatnya di belakang. Sedangkan ngutang berarti Anda menikmati nikmatnya di depan, setelah itu melakukan kerja keras.
Kebanyakan orang Indonesia lebih senang ngutang daripada nabung. Bukan hanya orang Indonesia saja yang lebih senang ngutang daripada nabung. Bahkan Negara Indonesia juga lebih senang ngutang daripada nabung. Hal ini ditandai dengan lebih banyak hutang daripada tabungannya.
Beberapa di antara Anda mungkin akan mengatakan, “saya nggak punya hutang kok.” Kalau begitu, pertanyaan selanjutnya, “Rumah yang Anda miliki sekarang dibeli tunai atau kredit?” Kalau kredit, berarti Anda mempunyai hutang. Mau bukti? Ambillah kertas kosong. Tuliskan pos-pos hutang Anda di kertas tersebut.
Pos-posnya saja dan di sebelah kanan kertas Anda, tuliskan berapa angka total yang masih harus Anda bayar untuk masing-masing pos hutang (utang) tersebut. Jadi, contohnya mungkin seperti ini :
- Kartu kredit (Rp 5,2 juta)
- Hutang ke kantor (Rp 6 juta)
- Panci ke tetangga (Rp 175 ribu)
- Kredit motor (Rp 4 juta)
- Kredit rumah (Rp 37,9 juta)
Hitung jumlahnya! Anda kadang-kadang tidak menyadari bahwa hutang Anda sangat banyak bila dijumlahkan. Padahal hutang-hutang tersebut harus dibayar dari gaji Anda. Hati-hati dengan Hutang Anda.
Nah hal pertama agar Anda bisa menanggapi kebiasaan hutang yaitu: Ketahui Kapan Boleh Berhutang dan Kapan Tidak. Kadang kita tergiur dengan iklan khususnya kartu kredit yang sedang memberikan bonus besar-besaran.
Kapan BOLEH Berhutang
Hati-hati dengan hutang, oleh karena itu tanyakan pada diri Anda Kapan boleh berhutang. Sebagai tips berikut waktu yang bisa dilakukan untuk berhutang :
1. Ketika hutang itu akan digunakan untuk sesuatu yang produktif.
Misalnya, untuk bisnis. Bisnis jelas produktif, biarpun hasilnya kadang tidak selalu bisa langsung dinikmati. Harapannya, hasil bisnis bisa lebih besar dibandingkan dengan bunga dan cicilan yang Anda bayar.
2. Ketika hutang itu akan dibelikan barang yang nilainya hampir pasti akan naik.
Contohnya, rumah. Rumah adalah tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya. Nilai bangunan biasanya akan menurun dalam jangka waktu 10 – 15 tahun. Sebaliknya, nilai tanah justru akan naik dari tahun ke tahun.
Bahkan, kenaikan harga tanah ini sering kali jauh lebih besar daripada penurunan nilai bangunan. Di sini, Anda boleh berhutang karena hampir bisa dipastikan persentase kenaikan nilai rumah Anda lebih besar daripada persentase suku bunga KPR.
3. Ketika Anda tidak punya cukup uang tunai untuk membeli barang-barang yang benar-benar Anda butuhkan, walaupun nilai barang itu menurun.
Misalnya, barang elektronik contohnya Kulkas. Kulkas nilainya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Akan tetapi, barang ini penting dan pembeliannya sering kali tidak bisa ditunda. Atau bahasa kerennya: urgent.
Kalau tidak punya uang tunai yang cukup untuk membelinya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas hutang yang ada di sekitar Anda. Namun Anda tetap harus hati-hati dengan hutang yang dilakukan.
Kapan Sebaiknya TIDAK Berhutang
Anda harus hati-hati dengan hutang karena ada waktu yang sebaiknya tidak berhutang. Ketika barang yang Anda beli nilainya menurun dan Anda punya uang untuk membelinya secara tunai. Sebagai contoh beli kulkas yang urgent.
Kalau Anda memiliki uang tunai, lebih baik beli cash. Kenapa? Membeli secara kredit akan lebih mahal dibanding kalau Anda membeli secara tunai.
Bagaimana dengan rumah? Apa harus tunai juga? Memang, membeli rumah secara tunai akan lebih murah. Akan tetapi, khusus untuk rumah, tidak apa-apa kalau Anda membelinya secara kredit. Berbeda dengan kendaraan atau barang elektronik yang nilainya menurun, nilai rumah biasanya naik.
Sehingga kalaupun Anda membayar lebih mahal dalam bentuk pembelian secara kredit, karena persentase kenaikan nilai rumah Anda biasanya lebih besar daripada persentase suku bunga KPR.
Baca juga : Cara dalam Mengeluarkan Uang yang Baik dan Benar
Sekian informasi berkaitan dengan hati-hati dengan hutang yang kita lakukan, semoga artikel ini membantu sahabat semua. Mohon postingan tips dan trik ini disebarluaskan biar semakin banyak yang mendapat manfaat.
Referensi : Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya, Safir Sinduk