Anda suka kerajinan Gerabah? Bila iya Anda bisa coba berkunjung ke Desa Bumi Jaya, Serang Banten. Selengkapnya tentang [permalink]Gerabah Desa Bumi Jaya Tetap Bertahan Sampai Sekarang[/permalink] ini bisa baca artikel ini hingga tuntas.
Gerabah Desa Bumi Jaya Tetap Bertahan
Desa Bumi Jaya telah lama orang kenal sebagai daerah gerabah. Sebab karya seni dari pengrajin di daerah ini telah menyebar hingga seluruh pelosok nusantara, bahkan di negara Eropa.
Meski dengan peralatan yang sederhana, produk yang pengrajin Bumi Jaya hasilkan sangat mengagumkan. Hasil kerajinan ini punya berbagai motif dan bentuk sebagai langkah untuk menarik konsemen. Tidak sedikit hotel berbintang lima di wilayah Jakarta, Bali dan lainnya memesan gerabah dari desa terpencil ini.
Desa wisata ini berada di Bumi Jaya, Ciruas, Serang, Banten yang berjarak 15 kilometer arah timur dari Kota Serang. Pengrajin gerabah Desa Bumi Jaya, secara turun-temurun menjadi pembuat gerabah yang handal.
Kampung ini menyimpan aset berharga dengan tangan-tangan terampil yang terus menghasilkan karya membanggakan untuk daerahnya. Karya tersebut merupakan hasil dari pengolahan tanah yang kemudian mereka jadikan :
- keramik,
- gentong,
- perlengkapan dapur,
- dan lainnya.
Hasil kerajinan dari desa ini merupakan bagian dari produk unggulan khas dari Provinsi Banten.
Jenis Kerajinan Gerabah
Para pengrajin di Desa Bumi dapat menghasilkan ratusan gerabah atau tembikar dalam ukuran yang kecil dan puluhan ukuran besar dalam setiap bulannya, membuat gerabah ini menjadi produk seni yang melegenda.
Hasil produksi keramik dari pengrajin di desa Bumi Jaya ada bermacam-macam jenisnya, antara lain :
- kendi,
- gentong,
- celengan,
- padasan (tempayan untuk air sembahyang),
- pot bunga,
- pot raksasa
- dan lain sebagainya.
Gerabah Bumi Jaya merupakan salah satu ikon kerajinan tangan dari kawasan Banten. Para pengerajin gerabah yang turun-temurun membuat menjadi salah satu faktor kualitas gerabah Bumi terjaga. Keunikan lain gerabah Bumi Jaya yaitu tetap mempertahankan nuansa klasik meski jenis-jenis yang pengrajin buat juga menyesuaikan dengan kebutuhan.
Produk tersebut mengalami perkembangan terus menerus sebagai upaya dalam mempertahankan produknya di pasaran. Hal tersebut dapat kita lihat dari perubahan seperti :
- bentuk,
- keberagaman hasil produk,
- ukiran untuk menambah nilai estetika,
- dan lain sebagainya.
Cara Pembuatan Gerabah
Pembuatan gerabah pengrajin mulai dengan memilih tanah yang benar-benar bagus. Kemudian tanah tersebut mereka siram air dan diamkan selama satu hari satu malam.
Hal tersebut dengan maksud agar mendapat tekstur yang lunak sehingga memudahkan dalam proses pengolahannya. Selanjutnya, keesokan harinya tanah pengrajin cangkul untuk menghilangkan batu yang masih ada.
Setelah melewati beberapa proses, kemudian pengrajin bentuk menggunakan alat tradisional dengan proses pengerjaannya mereka lakukan dengan tangan. Selanjutnya, gerabah yang telah jadi mereka jemur hingga kering, lalu mereka bakar.
Hasil gerabah ini kemudian pengrajin pasarkan ke berbagai wilayah dari sekitar Banten, Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta hingga ke Bali. Dengan harga yang bervariasi mulai ribuan hingga menumbus satu setengah juta rupiah.
Membuat gerabah di Desa Bumi Jaya merupakan bagian akan warisan budaya Indonesia yang menjadi pendukung akan penopang perekonomian warga. Berbekal keahlian dan keuletan tangan warga setempat, gerabah dapat orang kenal hingga luar kota maupun mancanegara.
Selain menjadi pengrajin gerabah, masyarakat di Desa Bumi Jaya juga mengandalkan sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan harian.
Sawah yang terhampar luas, menjadikan tempat ini sangat potensial sebagai wilayah agraris dan juga tempat industri gerabah. Sebab dari sawah selain menghasilkan panen dari tanaman yang warga budidayakan, juga dapat warga ambil tanah liat dan pasirnya.
Masa Kejayaan Gerabah
Kampung gerabah Desa Bumi Jaya pernah mengalami masa kejayaan sekitar tahun 1990. Pada saat itu, warga terbiasa pergi ke pulau dewata setiap bulannya untuk mengantar pesanan gerabah langsung ke wisatawan mancanegara.
Selain itu, juga didukung dengan nilai tukar rupiah dengan dolar masih tinggi. Perubahan memang selalu membawa dampak positif dan juga tidak jauh dari negatif. Saat nilai tukar rupiah menurun, bisnis gerabah ratusan perajin gerabah di Bumi Jaya mengalami kelesuan.
Kondisi tersebut tidak membuat para pengrajin berpindah profesi. Ratusan tangan-tangan terampil terus saja berkarya, memenuhi pesanan juragan gerabah di pulau dewata.
Dalam upaya mendukung keberadaan pengrajin, di tahun 2015 Wakil Bupati Serang mewajibkan dinas dan kecamatan di Pemkab Serang menyimpan ornamen gerabah buatan perajin warga Desa Bumi Jaya, Kecamatan Ciruas di depan kantor.
Upaya ini bupati lakukan sebab sebelumnya, dari Bumi Jaya hanya mengirimkan bahan mentah berupa tanah liat untuk dibuat di daerah lain.
Baca juga : Berwisata di Pantai Bangsring
Sekian informasi perihal Gerabah Desa Bumi Jaya Tetap Bertahan Sampai Sekarang, semoga artikel ini bermanfaat untuk teman-teman semua. Kami berharap postingan Wisata Kerajinan di Serang ini kalian bagikan agar semakin banyak yang mendapat manfaat.
Referensi : Desa Wisata di Serang