Apakah Anda tahu strategi untuk mengurangi risiko investasi? Salah satu strategi mengurangi resiko investasi adalah dengan diversifikasi. Artikel ini akan menjelaskan [permalink]diversifikasi investasi strategi mengurangi risiko[/permalink]. Jadi simak pembahasannya hingga akhir.
Diversifikasi Investasi Strategi Mengurangi Risiko
Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana dalam berbagai instrumen investasi dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang berbeda, atau strategi ini biasa disebut dengan alokasi aset (asset allocation).
Alokasi aset ini lebih fokus terhadap penempatan dana di berbagai instrumen investasi. Diversifikasi bertujuan untuk mengurangi tingkat risiko dan tetap memberikan potensi tingkat keuntungan yang cukup.
Sebagai contoh, bila Anda memiliki dana sebesar Rp 250 juta. Dan menempatkan seluruh dana dalam instrumen deposito yang memberikan bunga sebesar 7 persen, selama 25 tahun. Maka dana tersebut akan berkembang menjadi sekitar Rp 1,35 miliar.
Namun jika Anda membagi dana sebesar Rp250 juta tersebut dalam 5 bagian seperti berikut ini :
- Rp 50 juta pertama untuk membeli undian. Seperti orang lain, yang juga membeli undian, Anda kehilangan semua dana tersebut. Setelah 25 tahun, dana sebesar Rp 50 juta menjadi “nol”.
- Bagian kedua, menempatkan Rp 50 juta di bawah bantal. Setelah 25 tahun, nilainya tetap Rp 50 juta.
- Bagian ketiga, Anda membuka tabungan dengan bunga sebesar 5 persen sebesar Rp 50 juta. Setelah 25 tahun dana tersebut berkembang menjadi sekitar Rp 169 juta.
- Bagian keempat, Anda menempatkan Rp 50 juta di deposito dengan tingkat suku bunga 7 persen, di mana akan bertumbuh menjadi Rp 271 juta setelah 25 tahun.
- Di bagian terakhir, Anda menempatkan Rp 50 juta sisanya di saham, dan memberikan tingkat keuntungan sebesar 14 persen selama 25 tahun, sehingga dana tersebut berkembang menjadi Rp 1,32 miliar.
Jadi total dana yang ditempatkan pada 5 alternatif investasi menjadi sekitar Rp 1,81 miliar.
Penempatan kedua memberikan dana lebih sebesar sekitar Rp 460 juta dibandingkan bila menempatkan semua dana di deposito. Walau pada bagian pertama kehilangan semua investasi dan tidak berkembang pada bagian kedua. Serta mengambil risiko pada bagian kelima dengan menginvestasikan di saham).
Satu Portofolio vs. Banyak Portofolio
Setiap keluarga pasti memiliki banyak tujuan berbeda, dari membeli rumah sampai menyiapkan biaya pendidikan untuk anak-anak. Apakah perlu memiliki portofolio investasi untuk masing-masing prioritas tujuan?
Dengan memiliki banyak portofolio, yang ditujukan untuk prioritas tujuan yang berbeda, risiko dapat diminimalisir, namun dapat memakan banyak waktu untuk mengorganisasikannya dan meninjau serta merevisinya bila dibutuhkan.
Dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam memiliki banyak portofolio :
- Memiliki setiap instrumen investasi pasti mengandung biaya, baik fee manajemen, biaya pembelian, penjualan dan pengalihan untuk reksadana dan biaya transaksi untuk jual beli saham.
- Bila kita secara aktif mengikuti perkembangan portofolio kita, maka sangat mungkin akan menghabiskan 10 jam sebulan (atau lebih) untuk menganalisa apa yang kita miliki.
Penting untuk diperhatikan :
Tetap menempatkan dana untuk tujuan jangka pendek dalam instrumen investasi jangka pendek. Dan alokasi dana untuk prioritas tujuan jangka panjang dalam instrumen jangka panjang.
Demikian info tentang diversifikasi investasi strategi mengurangi risiko semoga bermanfaat. Untuk materi jenis risiko investasi bisa klik link yang ada.