Pada kesempatan ini kami akan jelaskan perihal [permalink]contoh penggunaan margin trading pada investasi saham[/permalink]. Investor Tn. Soleh ingin membeli 100 lembar saham @ Rp 10.000/lembar. Diasumsikan margin yang diperkenankan adalah 55%. Sesuai dengan ketentuan margin yang diperkenankan 55%, artinya Tn. Soleh membeli saham dengan membayar hanya 55% saja dan menggunakan saham yang dimilikinya 45% untuk meminjam. Pembelian saham: Rp 1.000.000 (Rp 450.000 pinjaman dari pialang dan Rp 550 000 margin / uang muka dari modal sendiri).
Dari contoh di atas jika harga saham naik 100% atau menjadi Rp 20.000, maka total keuntungan setelah menjual saham dan membayar Rp 450.000 sebagai berikut :
Transaksi | Total Pembelian | Lembar Saham | Penerimaan Penjualan Rp 20 000 /lb | Total Laba dlm Rp | Total Laba dlm % |
Dengan uang hanya Rp 550.000 | Rp 550.000 | 55 | Rp 1.100.000 | Rp 550.000 | 100% |
Dengan Pinjaman Rp 450.000 | Rp 1.000.000 | 100 | Rp 2.000.000 | Rp 1.000.000 | 182% |
Tabel di atas menunjukkan bahwa laba sebelum pajak akan meningkat dari Rp 550.000 menjadi Rp 1.000.000 jika Tn. Soleh membeli dengan margin. Dengan demikian pembelian dengan margin memberikan imbalan yang tinggi jika harga saham naik. Kekayaan Tn. Soleh dalam rekening pialang meningkat dari Rp 550.000 menjadi Rp 1.550.000 dengan rincian sebagai berikut:
Nilai Pasar Saham = 100 lb x Rp 20.000 = Rp 2.000.000, terdiri dari :
- Hutang Rp 450.000
- Margin ( Nilai Pasar – Hutang) atau Rp 1.000.000 (laba) + Rp 550.000 ( margin)
Jika harga saham turun, misalkan turun menjadi Rp 5.000. Nilai pasar dari investasi margin dalam 100 lb saham turun dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 500.000. Bandingkan posisi sebagai margin dengan posisi pembeli secara tunai.
Contoh penggunaan margin trading pada investasi saham
Membeli dengan margin kerugiananya adalah sebesar Rp 500.000 (Rp 5.000 x 100 lb). Setelah menjual 100 lb saham dan membayar hutang Rp 450.000, investor Tn. Soleh hanya mempunyai kekayaan Rp 50.000. Investor Tn. Soleh rugi sebesar yang diinvestasikan dengan rincian sbb:
- Nilai Pasar = Rp 5.000 x 100 lb = Rp 500.000
- Hutang Rp 450 000
Kekayaan Rp 50.000 (nilai pasar-hutang) atau margin – kerugian = 550.000 – 500.000 = 50.000
Setelah posisi short ditentukan, penjual short membeli sekuritas di pasar untuk mengganti sekuritas yang dipinjam dari pialang. Jika harga sekuritas yang dibeli untuk mengganti sekuritas yang dipinjam dibeli dengan harga lebih murah daripada harga jual dengan short, penjual short memperoleh keuntungan dari penurunan harga tersebut.
Jika harga saham meningkat sebelum penjual short menganti sekuritas yang dipinjam, penjual short merugi dari kenaikan harga saham yang dipinjaman dan harus diganti dengan harga lebih tinggi.
Contoh margin trading lainnya
Sebaliknya jika investor membeli tidak dengan margin dan melakukan pembelian tunai 55 lb saham, kerugian yang diderita hanya sebesar Rp 275.000 (Rp 5.000 kerugian x 55 lb saham). Posisi kas menjadi Rp 275.000 sesudah menjual 55 lembar saham (uang semula Rp 550.000 – Rp 275.000 kerugian)
Transaksi | Total Pembelian | Lembar Saham | Penerimaan Penjualan Rp 5.000 /lb | Total Laba dlm Rp | Total Laba dlm % |
Dengan uang hanya Rp 550.000 | Rp 550.000 | 55 | Rp 275.000 | Rp 275.000 | 50% |
Dengan Pinjaman Rp 450.000 | Rp 1.000.000 | 100 | Rp 500.000 | Rp 500.000 | 91% |
Sekian informasi mengenai contoh penggunaan margin trading pada investasi saham, kami harap postingan ini berguna buat kawan-kawan semua. Tolong postingan ini dibagikan supaya semakin banyak yang mendapat manfaat.
Referensi: Investasi Saham yang Menguntungkan