Soleh Agus

Cara Terapkan Pola Asuh Satu Kepala pada Anak

Sebagai orangtua, kita perlu menerapkan pola asuh yang tepat. Sebagai rekomendasi kita perlu terapkan pola asuh satu kepala pada anak. Tapi sebelumnya Anda perlu tahu apa saja pola asuh untuk anak.

Jenis Pola Asuh

Pernahkah Anda melihat anak yang bisa dengan mudah memanipulasi orang tua? Dimarahi ibu, tinggal bilang ke ayah karena papa pasti akan membela. Dihukum oleh ayah, tinggal nangis ke ibu karena ibu akan segera menganulir hukuman dari ayah.

Di sisi lain, ada juga anak yang begitu menurut sama orang tuanya. Ketika menjalani hukuman, ya sudah terima konsekuensinya. Karena ketika ibu memberi hukuman, kemudian ngadu pada ayah, malah kena marah double. Atau ketika ayah melarangnya, minta bantuan ibu, ibu malah bilang, ‘kata ayahmu apa?’.

Mari kenali beberapa model pola asuh orang tua di rumah berikut ini :

1. Pola asuh tanpa kepala

Jarang sekali pola asuh yang seperti ini kita temui. Apa maksud dari pola asuh tanpa kepala? Artinya, dalam mengasuh anak, orang tua tidak mengambil tanggung jawabnya untuk mendidik anak. Orang tua membiarkan anak berkembang tanpa asuhan dan arah yang jelas.

2. Pola asuh dua kepala

Pola asuh seperti ini kerap kali kita temui. Orang tua berbeda pendapat bagaimana mereka akan mengasuh anak-anak. Ayah memiliki standar yang berbeda dengan ibu. Aturan-aturan yang ibu tetapkan, seringkali ayah langgar secara sengaja ataupun tidak. Pola asuh seperti ini mengizinkan anak untuk berkembang menjadi pribadi yang manipulatif.

Anak akan mengukur dan mengira-ngira, siapa yang paling mungkin mengabulkan keinginannya, ayah atau ibu. Secara tidak langsung, orang tua mengajarkan secara alamiah pada anak untuk mengadu-domba keputusan yang telah mereka buat. Hasil akhirnya sudah jelas, anak selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, entah itu baik atau tidak.

3. Pola asuh satu kepala

Di sini orang tua memiliki kesepakatan yang jelas, tentang cara-cara dan nilai-nilai yang ingin orang tua tanamkan pada anak. Ayah dan ibu bekerja sebagai satu tim, bukan lagi sebagai entitas berbeda yang memiliki pendapat bertentangan saat mengasuh anak.

Di mata anak, orang tua terlihat kompak dan satu suara. Hal ini menutup kemungkinan anak memanipulasi keputusan yang ibu atau ayahnya buat.

Cara Terapkan Pola Asuh Satu Kepala pada Anak

Berikut adalah beberapa cara menerapkan pola asuh satu kepala :

a. Melakukan kompromi

Pasangan yang berasal dari dua budaya yang berbeda memiliki preferensi yang berbeda pula tentang cara mengasuh anak. Adalah tugas pasangan yang telah menikah dan memutuskan memiliki buah hati untuk melakukan kolaborasi dalam pola asuh. Kompromi tentang pola asuh yang tepat untuk orang tua lakukan sepanjang pernikahan.

Pasalnya, mengasuh anak memerlukan pendekatan yang berbeda di setiap usia. Orang tua wajib mempelajari sendiri, melalui bacaan dan pengalaman orang lain, bagaimana mengasuh anak.

b. Menentukan Arah Pola Asuh Anak

Tidak ada pola asuh yang cocok untuk semua orang terapkan. Yang ada adalah pola asuh yang sesuai dengan arah yang orang tua tentukan untuk anak-anaknya. Pada keluarga yang menerapkan pola ‘dilarang membantah orang tua’, diskusi atau debat dengan anak merupakan hal yang tabu. Sementara di keluarga lain, diskusi antara anak dan orang tua adalah hal biasa.

Arah ini pula orang tua tentukan sejak awal. Sehingga anak tidak seperti kapal yang terombang-ambing karena kehilangan kompasnya. Arah ini pula yang akan menentukan setiap keputusan dan tindakan yang orang tua ambil untuk kemaslahatan anak-anaknya.

c. Menentukan Cara Asuh

Ketika arah pengasuhan sudah orang tua tetapkan, mereka tentu perlu membicarakan implementasinya. Kesepakatan antar ayah dan ibu sebaiknya mereka buat di awal.

Misalnya, saat ibu memberi hukuman pada anak, ayah tidak boleh menarik hukuman yang ibu berikan. Walaupun ayah tidak menyetujui hal tersebut.

Yang bisa ayah lakukan adalah mengajak ibu berdiskusi. Dan ibulah yang akan mencabut hukuman yang ia berikan tadi.

Hal ini perlu orang tua lakukan agar mereka berada dalam satu kata saat berhadapan dengan anak. Sehingga anak tidak memiliki kesempatan untuk memanfaatkan ketidaksepakatan orang tua. Karena orang tua sudah membuat perjanjian di awal.

Baca juga : Pentingnya Mengajarkan Kejujuran Pada Anak Sejak Dini

Sekian informasi tentang cara terapkan pola asuh satu kepala pada anak, semoga postingan kali ini bermanfaat untuk Anda. Tolong artikel parenting ini kalian sebarluaskan supaya semakin banyak yang memperoleh manfaat.

Referensi: Harian Bernas

Exit mobile version