Pembahasan kita sekarang yakni [permalink]Cara menumbuhkan dan mengembangkan rasa takut kepada Allah[/permalink]. Keutamaan dari rasa takuk kepada Allah sudah di jelaskan di artikel sebelumnya. Selanjutnya, akan dijelaskan bagaimanakah cara menumbuhkan dan mengembangkan rasa takut kepada Allah?
Berikut ini di antara cara untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa takut kepada Allah yaitu :
Ilmu syar’i yang bersumber dari al-Quran al-Karim dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang shahih. Inilah jalan yang paling tepat agar kita bias menjadi hamba Allah yang hanya takut kepadaNya. Allah To’ala berfirman (artinya), “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah para ulama” (QS.Fathir: 28)
Syaikh Abdurrahrnan bin Nashir AsSa’di rahimahullah berkata, “Semakin seseorang berilmu tentang Allah Ta’ala, semakin besar juga rasa takutnya kepada Allah. Rasa takutnya kepada Allah tersebut membuatnya meninggalkan perbuatan maksiat dan mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Dzat yang dia takuti. Ayat ini sebagai dalil tentang keutamaan ilmu, karena ilmu akan menumbuhkan rasa takut kepada Allah”.
Orang-orang yang takut kepada Allah adalah orang-orang yang mendapat kemuliaan-Nya, seperti firman Allah Ta’ala (artinya), “Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Hal itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.” (QS.al-Bayyinah : 8)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya orang yang takut kepada Allah dengan sebenar-benar rasa takut hanyalah para ulama yang memiliki pengetahuan tentang Allah (ma’rifatullah). Hal ini disebabkan semakin bertambah pengenalan seseorang terhadap Dzat Yang Maha Agung, Maha Kuasa, dan Maha Berilmu, Yang memiliki sifat yang Maha Sempurna disertai Asma’ul Husna, maka akan semakin bertambah dan sempurna pengetahuan seseorang kepada Rabbnya. Dengan demikian, ketakutannya kepada Allah akan semakin bertambah dan menguat. (Tafsiral-Qur’an al- ‘Azhim, 3/697)
2. Mengingat bahwa adzab Allah sangatlah pedih
Allah Ta’ala berfirman (artinya): “hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azabyang pedih” (QS. An Nuur : 63).
Ingat juga seringan-ringan siksaan di neraka kelak adalah sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam haditsnya, “Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya ialah orang yang mengenakan duo sandal dari neraka lalu mendidih otaknya karena sangat mencekam panas dua sandalnya.” (HR. Muslim). Pedihnya adzab Allah, sampai-sampai disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa setan berkata : “Sesungguhnya aku takut kepada, Allah. Dan Allah sangat keras siksa-Nya” (QS. Al Anfal: 48).
Mereka yang Takut Kepada Allah
Dari Al-Qaasim bin Muhammad rahimahullah ia menceritakan : “Suatu ketika kami pernah melakukan suatu perjalanan bersama Ibnul Mubarak. Seringkali terlintas dalam benakku (tentang kemasyhuran Ibnul Mubarak) hingga aku berkata pada diriku sendiri : ‘Apakah gerangan yang membuat laki-laki ini lebih utama dibandingkan kami sehingga dia begitu terkenal di khalayak ramai? Jika dia shalat, kami pun melakukan shalat. Jika dia berpuasa, kami pun berpuasa. Jika ia berjihad, kami pun berjihad.”
Al-Qaasim rahimahullah pun melanjutkan : “Dalam suatu perjalanan kami kemudian, ketika kami sampai di negeri Syam pada suatu malam. Kami sedang makan malam di sebuah rumah. Tiba-tiba lampu padam. Maka seorang diantara kami pun bangkit untuk mengambil lampu. [keluar untuk beberapa saat untuk menyalakan lampu, kemudian datang membawa lampu yang telah menyala]. (Setelah terang) aku melihat wajah dan jenggot Ibnul Mubarak telah basah karena air mata. Maka aku berujar pada diriku sendiri, “Dengan rasa takut inilah laki-laki ini lebih utama dibandingkan kami. Mungkin tadi ketika lampu padam, dan keadaan menjadi gelap, beliau teringat akan hari kiamat.” (Ayna Nahnu min Akhlaq as-Salaf, hal. 18-19)
Sahabat yang dirahmati oleh Allah, demikian uraian singkat yang semoga membuat kita tersadar untuk menumbuhkan rasa takut kepada Allah di dalam hati kita, sehingga menjaga kita dari perbuatan maksiat. Sebagaimana yang dikatakan Sa’id bin Jubair rahimahullah, “Sesungguhnya rasa takut yang sejati itu adalah kamu takut kepada Allah sehingga menghalangi dirimu dari berbuat maksiat.” (Sittu Durar min Ushul Ahli al-A tsar, hal. 31).
Demikian info serba-serbi tentang cara Menumbuhkan dan mengembangkan rasa Takut Kepada Allah semoga bermanfaat.
Referensi :
- Bagas Prasetya Fazri (Alumni Ma’had al-‘Ilmi Yogyakarta)
- Serba Serbi Ilmu