Di postingan ini kami akan ulas terkait dengan [permalink]campur aduk rasa Sego Megono dari Pekalongan[/permalink]. Sego megono pertama kali dikenal di masa para pejuang memasuki wilayah Purworejo. Kondisi subur di Indonesia di kala itu, tidak menjadikan mereka mendapat cukup asupan gizi sehingga harus melakukan penghematan.
Campur Aduk Rasa Sego Megono
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menanak nasi hingga menghasilkan kerak untuk kemudian dijemur. Kerak nasi yang telah kering akan disimpan dan dapat dimasak lagi. Kerak inilah yang menjadi cikal bakal adanya sego megono. Dalam memenuhi kebutuhan tubuh, sego megono terus mengalami penyempurnaan dengan menambahkan berbagai bumbu termasuk memadukannya dengan urap dan berbagai sayuran serta lauk lainnya.
Perkembangan yang paling pesat terjadi ketika sebuah desa menyambut kedatangan para pejuangan dengan muka lusuh tanpa bantuan logistik. Penduduk setempat selanjutnya melakukan pengumpulan makanan untuk mengembalikan tenaga tamunya. Selanjutnya, hanya beras kering yang didapat ketika itu.
Hingga kemudian terdapat seseorang yang berinisiatif untuk menambahkan cincangan sayur dengan tambahan lauk ikan asin. Mengingat akan kebutuhan makan yang harus disegerakan, para warga memasak segala bahan menjadi satu.
Terdapat pula versi lain yang menceritakan akan kehidupan aman, tenteram, makmur, sejahtera lagi sentosa di sebuah desa. Di desa tersebut, hidup seorang nenek yang telah lama menjanda, hingga ia mendapat panggilan Mbah Rondo (janda dalam bahasa Jawa). Mbah Rondo memiliki kebiasaan meletakkan berbagai sayuran di atas tempat nasi yang digunakan untuk memasak.
Suatu ketika badai menerjang desa dengan membuat porak poranda rumah warga, salah satunya milik Mbah Rondo. Sayuran dengan nasi yang disimpan nenek ini pun bercampur menjadi satu yang kemudian diolah olehnya untuk diberikan kepada warga. Dalam bahasa Jawanya; MErGO oNOne mung kuwi (karena adanya hanya itu), menjadi latar belakang keberadaan nasi campur khas Pekalongan ini.
Resep Sego Megono
Untuk dapat menikmati sajian sego megono di rumah, bahan yang dibutuhkan tidaklah sulit. Bahan utama sego megono meliputi :
- nangka muda,
- kelapa parut yang masih muda,
- bawang merah,
- cabai hijau,
- cabai merah,
- cabai rawit,
- bunga kecombrang dan
- daun salam.
Untuk bumbu sego megono yang dihaluskan berupa
- bawang merah,
- bawang putih,
- kemiri yang telah digoreng atau disangrai,
- lengkuas,
- kencur,
- daun jeruk,
- terasi,
- merica,
- ketumbar dan
- garam.
Cara membuat sego megono dimulai dengan mengukus nasi. Kemudian seluruh bahan dan bumbu halus dicampur dalam kukusan, selanjutnya dikukus selama 30-40 menit. Setelah matang, kesemuanya dapat dicampur di wadah yang cukup besar. Sego megono telah siap disantap dan dapat dicampur dengan lauk lainnya.
Pedagang Sego Megono di Pekalongan
Saat ini, sego megono telah dijualbelikan. Penyajian biasanya menggunakan bungkus daun pisang dengan pengganti stapler berupa biting (lidi berukuran kecil terbuat dari bambu yang ditusukkan di salah satu sisi daun pisang). Penyajian ini memberikan makna tersirat akan satu porsi dari makanan ini adalah satu pincuk atau satu bungkus.
Sajian sego megono yang dijual oleh pedagang di Pekalongan, terdiri dari campuran nasi dengan nangka muda kemudian ditambah parutan kelapa yang telah diberi bumbu. Tidak hanya itu, terdapat mereka yang membuat dengan beberapa jenis sayuran, berupa rebung, kacang panjang, labu, dan pepaya muda.
Penggunaan nangka muda dan sayuran lainnya dalam sego megono, terlebih dahulu dicincang halus dengan balutan bumbu kelapa yang cukup pedas dan gurih. Sayuran tersebut dicampur menjadi satu dengan nasi yang sudah matang dan sering juga ditambah sambal “jenggot” berbahan dasar parutan kelapa. Teman makan sego megono saat ini telah bervariasi, seperti sate telur puyuh, ikan panggang, cumi, sotong, garang asem iga sapi, tempe mendoan, hingga ayam goreng.
Anda yang ingin menikmati sego megono tidaklah khawatir dengan harganya. Satu pincuk sajian ini hanya dibanderol harga sekitar Rp 3.000 hingga Rp 5.000 (tapi mungkin sekarang sudah berubah) tergantung dengan banyaknya. Selain itu, tambahan lauk juga akan berpengaruh terhadap harga makanan ini, dengan patokan harga dari Rp 1.000 untuk tempe dan seterusnya.
Lokasi Penjual Sego Megono
Terdapat beberapa tempat untuk menikmati sego megono dengan cita rasanya yang lezat. Tempat tersebut meliputi:
- Nasi Megono Pak Wan lokasi Jalan Kenanga kota Pekalongan dengan banyaknya pilihan lauknya dan buka dari maghrib hingga habis,
- Warung Nasi Megono depan halte Ponolawen dengan jam buka hanya dari 12 malam hingga menjelang subuh serta
- Warung Masduki letaknya di dekat alun-alun kota Pekalongan.
Sekian info tentang campur aduk rasa sego megono dari pekalongan, semoga post ini mencerahkan kalian. Kami berharap artikel wisata kuliner Pekalongan ini dibagikan supaya semakin banyak yang mendapatkan manfaat.
Referensi:
- Bernas
- Wisata Kuliner dari Pekalongan
- Menjadi Travelpreneur Sukses