Siapa ilmuwan muslim abad pertengahan yang dijuluki sebagai “pangeran dan sheikh dari orang-orang yang terpelajar”? Jawabnya, [permalink]Ibnu Sina yang merupakan ilmuwan dan dokter Islam[/permalink]. Berikut biografi ilmuwan Islam ini.
Biografi Ibnu Sina (Abu Ali Al Husaini)
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al Husaini bin Abdullah Ibnu Sina. Beliau ilmuwan yang memiliki kemampuan yang setara atau sama baiknya dalam berbagai bidang ilmu, khususnya filsafat dan kedokteran.
Hal ini berbeda dengan Al Ghazali yang seringkali dikaitkan dengan teologi Islam atau Ibnu Rusyd yang lebih sering dihubungkan dengan filsafat, walaupun mereka berdua juga menguasai bidang-bidang ilmu lainnya.
Sebelum berlanjut lebih awal kepada pengaruh Ibnu Sina di bidang keilmuan, lebih baik kita telusuri riwayat hidupnya terlebih dahulu. Beliau dilahirkan di desa Afsyina tahun 980 M, dekat kota Bukhara (sekarang wilayah Uzbekistan). Kegigihannya dalam menimba ilmu telah terlihat dari kecil, sehingga Al Quran dapat dihafalkan saat ia berusia sekitar 10 tahun.
Pada masa remaja mulai tertarik dengan cara mengobati atau menyembuhkan orang. Tidak heran jika ia sangat menggemari pelajaran-pelajaran di bidang kedokteran. Walhasil. di usia yang masih sangat muda yaitu 16 tahun, ia dikabarkan dapat membuka tempat praktik kedokteran sendiri.
Tak puas dengan kedokteran, pada masa remajanya, ia juga dikenal menguasai bidang-bidang yang menjadi dasar dari ilmu filsafat yang akan dikembangkan olehnya, seperti logika dan metafisikanya Al Farabi mengenai uraian dari Aristoteles.
Karir Kedokteran Abu Ali Al Husaini
Kecemerlangannya sebagai seorang penyembuh, menggema di seantero negeri. Tak lama kemudian, yaitu setahun setelah ia membuka praktik, ia dipanggil ke istana oleh penguasa Bukhara yang sedang sakit.
Konon, telah banyak dokter yang diutus untuk menyembuhkannya, tapi belum ada yang berhasil. Kini giliran Abu Ali Al Husaini mencobanya. Dan ia berhasil.
Jasanya yang telah menyembuhkan penguasa Bukhara membuat Abu Ali Al Husaini mendapat kemudahan untuk belajar di perpustakaan penguasa yang memiliki beragam buku yang tentu saja sangat bernilai. Hal ini membuat Ibnu Sina dapat lebih memperdalam berbagai ilmu yang dikuasainya, juga mempelajari berbagai ilmu lainnya.
Salah satu faktor yang membuat Ibnu Sina lancar dalam menyerap ilmu adalah ia sangat percaya makna ketenangan dalam hidup pada jalan Allah. Setiap kali ia menemui masalah yang pelik, ia dikabarkan selalu pergi ke mesjid untuk i’tikaf, shalat, dan zikir.
Hal ini membuatnya lebih arif dalam mengamati berbagai kesulitan yang ada dan menemukan solusi dalam memecahkannya. Barangkali ada pihak yang skeptis mengenai penjelasan ini. Tapi Ibnu Sina telah membuktikannya dengan tindakan yang dilakukannya dan tidak hanya sekadar kata-kata.
Banyak kisah mengenai Abu Ali Al Husaini yang menarik untuk disimak. Di antaranya mengenai seorang pemuda yang tertimpa suatu penyakit yang tidak ada satu pun obat yang manjur. Ibnu Sina mengobatinya dengan memeriksa denyut jantung pasiennya seraya mengamati paras wajahnya.
Kemudian ia menyuruh asisten itu menyebutkan lingkungan-lingkungan dalam kota di mana pemuda itu tinggal. Ketika sampai disebut nama suatu lingkungan, bertambahlah denyutan jantung orang sakit.
Kemudian beliau menyuruh asistennya menyebutkan nama-nama kepala keluarga lingkungan itu. Pada waktu menyebutkan suatu keluarga tertentu, berubahlah wajah orang yang sakit itu.
Akhirnya Ibnu Sina berkesimpulan bahwa penyakit orang muda itu adalah jatuh cinta pada seorang wanita, dan penyembuhannya hanya dengan menikahkannya dengan seorang wanita dari keluarga yang menyebabkan wajahnya berubah ketika disebutkan namanya.
Kematian Abu Ali Al Husaini
Ibnu Sina juga memilliki jiwa petualangan yang besar. Sering ia mengadakan perjalanan keluar dari wilayah Bukhara. Hal ini dilakukannya selain untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang telah dikuasainya, ia juga tertarik untuk mempelajari hal-hal yang belum dikuasainya.
Tidak heran jika di setiap negeri yang dikunjunginya, ia selalu mendapat penghormatan dan penghargaan. Ibnu Sina sendiri wafat saat ia melakukan perjalanan ke Hamadhan (sekarang wilayah Iran) di usianya yang ke-57.
Karya Abu Ali Al Husaini
Jumlah karya yang ditulis Ibnu Sina diperkirakan antara 100 sampai 250 buah judul. Berikut beberapa Karyanya yang sangat terkenal yaitu :
a. Karya dalam bidang Kedokteran
Sebagai seorang dokter, Ibnu Sina membuat satu karya cemerlang yaitu Qanun fi al Tibb (Peraturan tentang Pengobatan). Buku ini menjelaskan berbagai penjelasan otentik mengenai beragam penyakit seperti radang paru-paru dan daftar 760 macam obat yang disertai cara efektif untuk menggunakannya.
Tidak heran jika buku tersebut dijadikan sebagai buku teks dalam ilmu kedokteran Barat selama enam abad lamanya. Oleh para penulis Latin, Ibnu Sina lebih dikenal dengan nama Avicenna.
b. Karya dalam bidang Filsafat
Di bidang Filsafat, ia dikenal sebagai penggemar pemikiran Al Farabi, dan pernah menulis rasa respeknya kepada Al Farabi. Tapi, bukan berarti Ibnu Sina hanya dapat membeo pemikiran Al Farabi.
Karya filsafatnya sendiri juga dapat diacungi jempol dalam keunikan dan keorisinalitasan pemikirannya. Salah satunya adalah Kitab Syifa An Nafs (Buku Penyembuhan Jiwa), yang dikenal di abad pertengahan Eropa dengan nama Sulticietia.
Buku tersebut sering dikatakan sebagai pengaruh pemikiran Aristotelian, walaupun ia sendiri dalam bagian pembukaan menyatakan bahwa ia bukanlah seorang Aristotelian. Buku lainnya yang di mana ia lebih dikenal memberikan kontribusi personalnya kepada filsafat adalah Kitab al Isyarat wa al Tanbihat (Buku Isyarat dan Petunjuk).
c. Karya dalam bidang lainnya
Apakah dalam bidang ilmu lainnya juga terdapat bukti pengaruh Ibnu Sina di dalamnya? Tentu saja terdapat karya tulis beliau lainnya yang membicarakan geometri, astronomi, teologi, filologi dan seni.
Salah satu puisi terkenal yang dibuatnya adalah syair yang panjang mengenai “turunnya jiwa ke raga dari bidang yang lebih tinggi” yang masih dihafalkan oleh anak-anak sekolah di Timur Tengah.
Selain itu ada sejumlah esai, syair dan juga puisi terkenal dan terpenting karya Ibnu Sina yaitu :
- Hayy ibn Yaqzhan
- Risalah Ath-Thair
- Risalah fi Sirr Al-Qadar
- Risalah fi Al-‘Isyq
- Tahshil As-Sa’adah
- Al-Urjuzah fi Ath-Thibb
- Al-Qasidah Al-Muzdawiyyah
- Al-Qasidah Al-‘Ainiyyah
Baca juga : Al Battani Ilmuwan Islam Ahli Astronomi
Sekian informasi tentang biografi ibnu sina ilmuwan dan dokter islam, kami harap postingan ini mencerahkan kawan-kawan semua. Kami berharap artikel tokoh ilmuwan Islam ini dibagikan agar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.