Mau jadi pebisnis sukses? Bila iya, Anda perlu memiliki sikap pebisnis sejati. Simak artikel [permalink]berani optimis dengan tiga S (BOSSS)[/permalink] ini hingga akhir.
Berani Optimis dengan Tiga S
BOSSS merupakan singkatan dari [permalink]Berani Optimis dengan Tiga S[/permalink] yaitu Senyum, Silaturahim, dan Sapa. Siapapun diri Anda sebenarnya telah memiliki modal potensi yang sangat luar biasa untuk memulai bisnis apapun.
Apalagi dalam masa sekarang, jaman telah berubah, di mana-mana serba online. Sehingga yang terkendala di modal pun sekarang sudah ada solusinya. Yaitu bisa dengan cara kerjasama atau pun bagi keuntungan dll.
Berani berarti sikap pantang menyerah. Sedangkan Optimis artinya keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menguntungkan. Jadi pengertian Berani Optimis adalah suatu sikap pantang menyerah atas suatu keyakinan yang baik dan menguntungkan.
Sebagai seorang pengusaha atau penjual rasa berani optimis harus Anda miliki. Keduanya harus berjalan berdampingan dan selaras.
Anda dan kita semua telah dikaruniai potensi yang sangat luar biasa oleh Tuhan sang pencipta, yang saat ini hampir semua orang memilikinya. Yaitu diri kita sendiri dan pikiran kita, lebih jelasnya ide-ide milyaran yang masih tersembunyi.
Berani dan Optimis merupakan hal yang mutlak harus dimiliki oleh setiap diri atau pengusaha yang ingin sukses! Tetapi Anda harus melatihnya. Salah satu cara melatihnya yaitu dengan tiga S (3S) dan inilah berani optimis dengan tiga S.
“S” Pertama adalah Senyum
Modal agar berani optimis dengan tiga S yang pertama yaitu senyum. Senyum bukan hanya kita artikan secara tersurat tarik bibir ke kiri dua cm ke dan kanan dua cm serta kemudian unjuk gigi.
Senyum di sini dapat kita artikan sebagai pembentukan diri yang selalu positif, ceria, antusias, bersemangat dan bergairah atas aktifitas usahanya.
Begitulah ciri seorang “penjual hebat”, ketika modal ini sudah Anda miliki maka aura-aura positif Insya Allah akan mendekat kepada Anda, seperti kantong yang positif (penuh uang), ketemu peluang positif, partner positif, dan rekening positif.
Saat ada masalahpun jangan sampai jidat Anda mengkerut. Bahkan sampai muka Anda lipat, itu ciri Anda belum dewasa.
Ciri otak kanan adalah enjoy dan flexsibel, bisa menyesuaikan keadaan kapanpun dan di manapun. Intinya jaga mimik wajah jangan sampai terlihat susah, walau sedang dalam kondisi tersebut.
“S” yang kedua adalah Silaturahim
Modal agar berani optimis dengan tiga S yang pertama yakni Silaturrahim. Setelah modal S pertama sudah Anda asah dan Anda miliki maka Anda lanjutkan kepada S yang kedua yaitu Silaturahim.
Menyambung silaturahim baik lama ataupun baru, membuat network, bukankah ini suatu modal yang lebih penting daripada “uang”.
Allah SWT telah menyuruh hamba-Nya untuk menyambung silaturahim. Karena silaturahim akan mempererat persaudaraan pertemanan dan mendatangkan peluang bisnis baru.
Coba ingat-ingat berapa banyak peluang bisnis, informasi penting, rezeki datang dari yang sebenarnya hanya Anda niatkan untuk silaturahim saja? Sekedar menayakan kabar dan berbincang-bincang ringan.
Cobalah dari sekarang Anda mulai sambung kembali silaturahim dengan teman-teman lama Anda dan dengan orang-orang baru. Contoh yang paling gampang adalah Anda mulai dari teman di kontak BBM, WA, line, FB atau telpon Anda.
Catat guru, saudara, atau teman Anda yang sudah sukses, jadikan dia pendongkrak karir Anda.
“S” ketiga adalah Sapa
Haiii apa kabar? Sehat bukan? Bagaimana dengan usahamu? Lancar bukan? Berapa sering Anda melakukan hal tersebut kepada orang lain? Kepada teman, tetangga, tukang batu akik, penjual pempek, penjual nasi uduk, dan satpam.
Intinya, mulailah care dengan orang lain, sapalah teman-teman, tetangga, partner yang paling penting konsumen Anda. Dengan menyapa, Anda menunjukan rasa simpati. Inilah cikal bakal transaksi.
Baca juga : Tips Bisnis Jus Buah Agar Untung
Demikian informasi berkaitan dengan berani optimis dengan tiga S (BOSSS), kami harap post kali ini mencerahkan kawan-kawan semua. Mohon artikel tips bisnis ini kalian viralkan biar semakin banyak yang memperoleh manfaat.
Referensi: Ardi Gunawan