Apa yang jadi alasan Anda memilih produk investasi perbankan? Perbedaan suku bunga merupakan salah satu alasannya yang banyak orang pilih. Selengkapnya bisa baca artikel ini hingga tuntas.
Perbedaan Suku Bunga
Menabung dalam mata uang rupiah bunganya selalu lebih tinggi daripada menabung dalam bentuk mata uang asing. Alasannya, selain karena mata uang asing lebih aman dan likuid kita pergunakan di luar negeri. Dan juga disebabkan oleh kebijakan pemerintah Indonesia supaya masyarakat lebih suka memegang uang rupiah daripada dollar.
Seperti kita ketahui, semakin tinggi risiko sebuah sarana investasi maka semakin besar keuntungannya. Begitu jugalah dengan tabungan dalam bentuk mata uang asing dibandingkan dengan rupiah. Rupiah dianggap lebih berisiko dibandingkan dollar AS.
Suku bunga yang tinggi serta fasilitas yang baik yang diberikan oleh bank menyebabkan orang-orang yang memiliki uang yang banyak akan sering menginvestasikan ke dalam produk perbankan seperti tabungan dan deposito.
Selain mudah, aman, hasilnya pun terasa. Bayangkan seandainya Anda memiliki dana sebesar Rp 1 milyar dan ditabung di bank dengan bunga 10% per tahun.
Ini berarti pendapatan dari hasil bunga saja adalah ± Rp 100 juta per tahun (kita kesampingkan pajak dan biaya lainnya). Kalau bunga tersebut Anda ambil per bulan maka ada Rp 8,3 juta Anda dapatkan. Tentunya lebih mengasyikkan dibandingkan membuka usaha yang merepotkan dan belum tentu berhasil?
Semakin besar nilai tabungan Anda, semakin besar hasil yang Anda dapatkan. Seolah-olah pameo “orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin” sulit dibantah.
Rumor
Pernah ada rumors beredar yang mengatakan seorang menteri jenius yang sangat berbaik hati di kabinet rezim Orba dahulu terdorong untuk menghilangkan kebenaran pameo di atas. Akibatnya beliau malah diganti. Menteri ini ingin mengeluarkan keputusan untuk memberlakukan pajak progresif atas nilai tabungan dan deposito.
Artinya, semakin tinggi tabungan atau deposito seseorang maka semakin besar pula pajak penghasilan atas bunga yang diperolehnya. Nah, pajak inilah yang nantinya dikumpulkan untuk disalurkan buat masyarakat kecil.
Penggantian menteri ini sangatlah sederhana untuk dipahami. Waktu itu Presiden Soeharto mendapat warning dari Bill Clinton. Sebab kebijakan pajak progresif tersebut akan membondong-bondongkan orang menukar rupiahnya ke dalam dollar dan menabung dalam dollar.
Jika tabungan atau deposito dollar tetap dikenakan pajak tersebut maka Amerika akan protes dan bereaksi. Hasilnya di kabinet pembangunan berikutnya menteri tersebut diganti.
Baca juga : Investasi Simpanan Mata Uang di Bank
Demikian informasi berkaitan dengan perbedaan suku bunga jadi alasan pemilihan produk investasi, kami harap postingan ini membantu kalian. Kami berharap postingan sarana investasi perbankan ini dishare agar semakin banyak yang memperoleh manfaat.