Topik kita sekarang adalah Masjid Nurul Huda Gunung Kidul bukti perkembangan Islam. Sejarah perkembangan agama Islam di Gunungkidul hingga saat ini belum dibukukan. Namun dilihat dari peninggalan-peninggalan berupa masjid tua, perkembangan dunia Islam diperkirakan sudah mulai sejak tahun 1800-an.
Masjid Nurul Huda Gunung Kidul
Satu di antara masjid tua yang menjadi bukti perkembangan Islam di Gunungkidul adalah Masjid Nurul Huda atau dikenal dengan sebutan Masjid Lawas. Masjid ini diperkirakan dibangun saat Kerajaan Mataram dipimpin oleh Hamengkubuwono VIII.
Hingga kini, bangunan masjid masih berdiri kokoh dan menjadi satu diantara kegiatan agama Islam di Dusun Kepek I, Desa Kepek, Wonosari. Sampai sekarang belum ada yang tahu secara pasti kapan masjid ini dibangun. Sebab, tidak ada catatan sejarah atau prasasti tentang pembangunan masjid. Namun dari cerita turun temurun, masjid tersebut dibangun sekitar tahun 1800.
Awalnya masjid berdiri di daerah Kakiman atau saat ini bernama Dusun Purbosari. Namun karena sesuatu hal, masjid yang berbentuk Joglo tersebut, tahun 1901 dipindahkan ke wilayah Dusun Kepek I, Desa Kepek atau berjarak sekitar 500 meter dari lokasi semua.
Meski dipindah lokasinya, bentuk bangunan tetap dipertahankan yakni Joglo dengan serambi di bagian belakang. Dinding masjid berupa gebyok yang terbuat dari kayu jati. Sampai saat ini, empat tiang utama masjid beserta tumpuk joglonya masih kokoh. Hanya saja, gebyok yang mengelilingi masjid sudah diganti dengan tembok.
Sejak dipindah ke Dusun Kepek I, Masjid Nurul Huda dirawat oleh seorang penghulu atau naib bernama Mbak Duki. Dia merupakan satu diantara naib yang bertugas di pakewon (KUA) wilayah Wonosari. Selama dirawat oleh Mbak Duki, masjid menjadi salah satu pusat kegiatan agama Islam di Kota Wonosari. Bahkan banyak kaum perempuan yang tinggal di sekitar pasar Wonosari yang melaksanakan shalat di masjid ini.
Dalam perjalanannya, sekitar tahun 1952, Masjid Nurul Huda Gunung Kidul sempat sepi karena berdirinya Masjid Agung Al Ikhlas yang berada di pusat kota. Warga yang awalnya melaksanakan shalat Jum’at di Masjid Nurul Huda diminta untuk menjalankan ibadah di Masjid Agung.
Setelah sempat vakum lama untuk kegiatan shalat Jum’at, mulai 2006, usai bencana alam gempa bumi dahsyat yang melanda Yogyakarta, Masjid Nurul Huda kembali digunakan untuk kegiatan shalat Jum’at.
Masjid Tertua di Gunungkidul
Masjid Nurul Huda merupakan satu masjid tertua di Gunungkidul (Gunung Kidul). Meski sudah mengalami renovasi, pengurus masjid masih mempertahankan bentuk aslinya. Hanya saja, saat ini bedug yang ada di masjid sudah tidak terlacak keberadannya. Dulu saat Masjid Agung dibangun, bedugnya dipindah kesana.
Masjid Nurul Huda Gunung Kidul merupakan pusat penyebaran agama Islam di wilayah Kepek. Setiap bulan Ramadhan, masjid selalu ramai untuk kegiatan agama.
Demikian informasi seputar Masjid Nurul Huda Gunung Kidul bukti perkembangan Islam, semoga postingan ini membantu kalian. Kami berharap artikel Wisata Masjid di Gunung Kidul ini dishare biar semakin banyak yang mendapat manfaat.
Referensi:
- Wisata Masjid di Jogja
- Menjadi Travelpreneur Sukses