Kuda Nil Pahlawan Ekosistem yang Populasinya Makin Menurun

Kuda nil pahlawan ekosistem yang populasinya makin menurun dari waktu ke waktu. Kuda nil tergolong mamalia darat terbesar ketiga setelah gajah dan badak. Nama kuda nil diambil dari bahasa Yunani kuno untuk kuda sungai.

Kuda Nil Pahlawan Ekosistem

Kuda Nil Pahlawan Ekosistem

Kuda nil menghabiskan 16 jam di air setiap hari dan hanya pergi ke daratan di malam hari untuk tidur. Sekali makan kuda nil melahap rumput tropis lebih dari 200 kg, tapi yang dimakan pada akhirnya dikeluarkan kembali. Meski demikian kotoran yang dihasilkan kuda nil merupakan bahan utama untuk ekosistem air di afrika.

Menurut McCauley, Asisten Profesor Ekologi, Evolusi dan Biologi Kelautan di University of California ‘Santa Barbara’, kuda nil melintasi batas-batas ekosistem. Penelitian baru menyebutkan kuda nil sangat penting untuk kesehatan sungai dan danau di Afrika, karena menghasilkan banyak bahan utama untuk kehidupan di air.

Saat ini populasi kuda nil semakin menurun. Populasi kuda nil yang menurun ini bisa merusak ekosistem. Padahal nutrisi serta energi yang disebarkan melalui apa yang kuda nil makan dan kotoran yang dikeluarkan sangat bermanfaat untuk memelihara ekosistem.

Kuda nil yang singgah di antara dua alam berbeda antara darat dan air ini berarti banyak vektor nutrisi penting, karena memakan banyak di daratan kemudian membawanya ke danau atau ke sungai, kemudian mengeluarkan kotoran di air. Saat diteliti ada banyak materi, energi dan nutrisi dari pupuk alami seperti ini yang berpindah dari dua alam itu.

Berat Kuda Nil

Seekor kuda nil menyumbang 60 ribu kg kotoran ke danau dan sungai Afrika setiap tahun. Berat kuda nil bisa mencapai 1.800 – 3.600 kg. Wajar kalau kuda nil punya nafsu makan yang besar. Kotoran kuda nil mengandung banyak nitrogen, karbon dan sedikit fosfor. Itulah mengapa kuda nil pahlawan ekosistem.

Sebagian nutrisi ini tidak banyak ditemukan di air, sehingga lewat kotorannya, kuda nil menyediakan bahan-bahan tersebut ke sungai. Banyak hewan di air yang senang menerima bahan-bahan tersebut. Sebagian memakan kotoran kuda nil langsung dan beberapa lainnya, seperti ikan dan hewan lain.

Demikian informasi tentang kuda nil pahlawan ekosistem yang populasinya makin menurun dari waktu ke waktu. Sebagai sesama makhluk kita harus menjaga keberadaan kuda nil ini sehingga ekosistem akan tetap baik.

Referensi: Jadi Faktapreneur Sukses

Leave a Reply

Internet Entrepreneur Jualan Online Marketplace Penghasilan Online Rekening Online SEO Traffic Generation Website
Cara Kerja Program Afiliasi
Cara Kerja Program Afiliasi Yang Mudah Dijalankan
Bisnis Flipping Site
Bisnis Flipping Site Jual Beli Website dan Domain
Kesalahan dalam Memilih Niche
Kesalahan dalam Memilih Niche Bisnis Internet

Hobi

Hewan Peliharaan Koleksi Liburan Olahraga Otofun Seni

Hunian

Bangunan Furniture Kebun dan Tanaman Rumah Tempat Tinggal

Menarik

Kecantikan Kesehatan Motivasi dan Inspirasi Parenting Tips Lainnya Tips Pendidikan

Rumah Tangga

Belanja Fashion Ide Kreatif Peralatan Perlengkapan Tips Rumahan
Meningkatkan Fungsi Otak
Meningkatkan Fungsi Otak secara Alami dengan Berpuasa
Mengurangi Lemak Tubuh
Mengurangi Lemak Tubuh secara Alami dengan Puasa
Manfaat Puasa bagi Manusia
Manfaat Puasa bagi Manusia yang Perlu Diketahui
Menurunkan Berat Badan
Menurunkan Berat Badan lewat Puasa
Vitamin C bagi Ibu Hamil
Pentingnya Vitamin C bagi Ibu Hamil dan Janin
Jenis Bahan Kain Tekstil dalam Industri Fashion
Program Kejar Paket A Setara SD
Jenjang Pendidikan Dasar di Indonesia Saat Ini

Fauna

Fakta Hewan Hewan Fantastis Hewan Langka Hewan Legenda Hewan Paling Hewan Prasejarah

Sains

Alam Fakta Makanan Flora Manusia Semesta

Sosial

Bangunan Paling Fakta Negara Kehidupan Prasejarah Sejarah Seni Budaya Paling Tokoh

Teknologi

Gadget Komputer
Desa Wisata Kerajinan Kuliner Minat Khusus Seni Budaya Wisata Alam Wisata Religi Wisata Sejarah
Kampung Dinoyo
Kampung Dinoyo Bertumbuh Berkat Keteguhan Pengrajin
Pintu Gua Sigolo-Golo
Pintu Gua Sigolo-Golo bagai Hamparan Surga
Candi Arimbi Gerbang Keraton Majapahit
Candi Arimbi Gerbang Keraton Majapahit sebelah Selatan