Tahukah bila saat ini kita bisa menabung dalam bentuk mata uang! Namun sebelum melakukan investasi simpanan mata uang kita harus memahaminya. Silakan simak artikel tentang tabungan dalam bentuk mata uang.
Investasi Simpanan Mata Uang di Bank
Sebagian besar bank, terutama bank devisa, mereka tidak hanya menerima simpanan dalam bentuk mata uang rupiah. Tetapi mereka juga menerima simpanan dalam bentuk mata uang asing, terutama dollar AS. Membuka tabungan dalam mata uang asing sama mudahnya dengan tabungan rupiah.
Untuk simpananan mata uang dollar AS, setoran awal hanya US$ 100 dan selanjutnya minimal US$ 10. Anda juga bisa menyetor atau menarik dana tabungan tersebut dalam mata uang rupiah. Tentunya bank akan mengkonversikannya langsung dalam dollar.
Untuk menghindari berbagai kemungkinan negatif yang berkaitan dengan perubahan kurs mata uang, inflasi maupun perubahan suku bunga, beberapa orang menyimpan uangnya dalam dua jenis tabungan, yakni tabungan mata uang rupiah dan dollar.
Cara seperti ini adalah hal yang lumrah dan menjadi perilaku umum para deposan sejati. Yaitu orang yang kerjanya mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari produk-produk perbankan.
Studi Kasus
Kita ambil sebuah contoh. Katakanlah saat ini Anda memiliki Rp 10 juta yang Anda tabung dalam mata uang rupiah. Kurs valas yang berlaku anggap saja US$ 1 = Rp 10.000. Ini berarti jika tabungan tersebut Anda tarik dan tukar ke dalam dollar maka Anda memperoleh US$ 1000.
Andaikan tidak jadi menarik simpanan Anda lalu tiba-tiba keesokan harinya sebuah bom meledak di Bursa Efek, dollar pun terjun bebas menjadi US$ 1 = Rp 11.000. Bersamaan dengan itu tentunya inflasi terjadi. Akibatnya daya beli uang Anda di tabungan menjadi turun.
Sekarang kita andaikan Anda menempatkan dana tersebut Rp 5 juta tabungan rupiah dan Rp 5 juta di tabungan dollar AS. Ketika dollar naik menjadi Rp 11.000 atas rupiah (depresiasi rupiah atas dollar AS), tabungan Anda dalam dollar akan ikut naik jika dikurskan rupiah.
Tabungan dollar Anda menjadi Rp 5,5 juta (US$ 500 x 11.000) dan tabungan rupiah tetap Rp 5 juta.
Jadi total nilai tabungan Anda menjadi Rp 10,5 juta (kurs rupiah). Kelebihan Rp 500 ribu ini Anda harapkan bisa menutupi laju inflasi yang terjadi. Lumayan bukan jika Anda bandingkan dengan hanya menabung dalam mata uang rupiah?
Jangan Berharap Untung dari Perubahan Kurs
Meski demikian, Anda jangan terlalu berharap untung besar dari perubahan kurs seperti ini. Sebab seperti yang kita tahu, bank akan memberlakukan dua jenis kurs, yakni kurs beli dan kurs jual. Pada waktu Anda membeli dollar atau menyimpan rupiah ke dalam bentuk dollar, bank menggunakan kurs jual.
Begitu Anda menarik dollar tersebut atau mencairkannya dalam rupiah, bank akan menetapkan kurs beli. Biasanya perbedaan antara kurs jual dengan kurs beli cukup besar, yakni 10 persen. Jadi Anda baru akan tersenyum lebar jika depresiasi rupiah atas dollar di atas 10 persen atau tingkat inflasi di bawah 10 persen.
Baca juga : Menabung di Bank Sebagai Sarana Investasi
Demikian informasi seputarĀ investasi simpanan mata uang di bank, semoga artikel kali ini bermanfaat untuk kalian. Kami berharap postingan sarana investasi perbankan ini dibagikan biar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.